TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Korea Selatan, SK Innovation, pada Minggu, 7 Oktober 2018, mengumumkan rencana untuk berinvestasi US$ 354 juta guna membangun pabrik baterai mobil listrik di Cina.
Perusahaan mengikuti langkah sejumlah pabrikan Eropa yang menyasar Cina sebagai lokasi produksi baterai mobil listrik, salah satunya Daimler. Adapun Tesla memilih sebagian pasokan baterai dari Australia.
Baca: Nissan Incar Pasar Mobil Listrik di Australia
SK Innovation akan memproduksi bagian-bagian kunci dari baterai mobil listrik di Cina sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk masuk ke pasar mobil listrik terbesar di dunia.
Pabrik itu akan membuat komponen pemisah dan lapisan keramik pada baterai lithium ion, yang akan dimulai pada awal tahun depan di Changzhou. Menurut perusahaan yang sudah beroperasi di Korea Selatan itu, proses produksi akan dimulai pada paruh kedua 2020,.
"Keputusan itu untuk mengimbangi peningkatan kapasitas pembuat baterai mobil listrik global di Cina dan Eropa, serta untuk memenuhi permintaan klien akan pasokan yang stabil," demikian pernyataan SK Innovation, seperti dilansir Reuters, Minggu, 7 Oktober 2018.
Baca: Kuartal III Tesla Produksi 80.000 Mobil Listrik
Pengumuman itu muncul seminggu setelah SK Innovation, yang dimiliki konglomerat nomor tiga Korea Selatan, mengatakan sedang mempertimbangkan membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Amerika Serikat.
Pada Agustus, perusahaan menyatakan berencana membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Cina pada 2019, di bawah usaha patungan bersama BAIC Motor dan Beijing Electronics, yang juga sedang membangun pabrik di Hungaria untuk pasar Eropa.
ANTARA