TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy mengatakan bahwa pihaknya belum akan menaikkan harga jual mobil Honda meski kurs rupiah saat ini menyentuh angka Rp 15 ribu per dolar AS.
"Kami akan terus monitor pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS ini. Tapi kami belum akan menaikkan harga," kata Jonfis awal Oktober lalu di Bekasi.
Baca: Rupiah Loyo, Honda Akan Naikkan Harga Mobil Jika
Menurut Jonfis, dengan adanya pelemahan rupiah ada kemungkinan harga (mobil Honda) akan naik. Hanya saja, lanjut dia, kenaikan harga tersebut akan diambil jika kondisi pelemahan rupiah terjadi berkepanjangan. “Terakhir kami melakukan penyesuaian harga di bulan April 2018,” ujarnya.
Baca: Sebulan Dipasarkan, New Honda HR-V Terjual 3.445 Unit
Jonfis menambahkan, kenaikkan harga mobil Honda terkait pelemahan rupiah terhadap dolar AS baru dikenakan pada produk-produk yang didatangkan secara CBU (ekspor utuh) seperti Honda Accord, Honda Civic, Honda Civic Type R, Honda City, dan Honda Odyssey. "Naik sekitar 1-2 persen per September 2018," ujarnya.
Jonfis juga menambahkan bahwa situasi penjualan mobil di Indonesia saat ini cukup berat karena daya beli konsumen juga ikut menurun. Lesunya penjualan mobil ini diikuti Honda Prospect Motor dengan menurunkan target penjualan semula sebanyak 180 ribu unit sepanjang 2018 menjadi 170 ribu unit.