Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Executive GM Toyota: Mobil LCGC Tak Lagi Menguntungkan

Reporter

image-gnews
Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto saat menjajal mobil konsep Toyota i-Walk di GIIAS 2018. (TAM)
Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto saat menjajal mobil konsep Toyota i-Walk di GIIAS 2018. (TAM)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaToyota, yang selalu digdaya di pasar mobil Tanah Air, dua tahun terakhir seolah-olah menjadi sasaran tembak merek-merek lain yang agresif meluncurkan produk anyar.

Mitsubishi, misalnya, meluncurkan minibus Mitsubishi Xpander dan terbukti mampu menyaingi penjualan Toyota Avanza. Lalu ada merek-merek asal Cina yang tak segan meluncurkan multipurpose vehicle (MPV) dan sport utility vehicle (SUV) kelas menengah dengan harga rendah. Kehadiran mereka tentu mempengaruhi penjualan merek asal Jepang ini.

Gempuran terhadap Toyota itu tampaknya cukup berhasil. Keleluasaan Toyota merajai pasar mobil mulai terhambat pada tahun lalu. Laporan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memperlihatkan, sepanjang 2018 penjualan Toyota hanya sebanyak 353.471 unit, turun 5,14 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 372.614.

Tapi Toyota Astra Motor, sebagai agen tunggal pemegang merek Toyota, memandang positif kehadiran para pesaing baru itu. “Justru kami senang, karena ini akan mendorong pasar terus bertumbuh,” kata Executive General Manager Toyota Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto, dalam telewicara dengan Tempo seusai perhelatan Tokyo Auto Salon di Jepang, awal Januari 2019.

Baca: 15 Mobil Terlaris 2018, Toyota Avanza - Mitsubishi Xpander Sengit

Ucapan Soerjo di atas memang terbukti. Masih menurut laporan Gaikindo, tahun lalu pasar mobil tumbuh 7,4 persen (1,15 juta unit) ketimbang 2017 yang hanya 1,07 juta unit. Sudah hampir selama empat tahun terakhir penjualan kendaraan roda empat dan lebih di Indonesia stagnan di angka 1 juta unit.

Meski penjualan sedikit menurun, Soerjo menyatakan Toyota lebih mementingkan posisi pangsa pasar. “Yang penting pangsa pasar kami masih di atas 31 persen (terbesar dibanding merek lain), penjualan kami juga masih relatif stabil setiap bulannya,” kata dia.

Namun ada satu kekhawatiran yang, menurut Suryo, kini juga dirasakan produsen mobil lain. Yakni semakin merosotnya angka penjualan mobil murah ramah lingkungan alias low cost green car (LCGC). “LCGC itu semakin ke sini semakin tidak menguntungkan,” ujarnya. Mengapa hal itu terjadi? Berikut ini kutipan percakapan Soerjo dengan wartawan Tempo, Praga Utama.

Bagaimana Anda memprediksi penjualan mobil pada tahun politik?

Sebetulnya, kalau berkaca pada data dan kecenderungan di masa lalu, tahun politik itu kurang bagus untuk penjualan mobil. Biasanya penjualan drop dan baru naik lagi di tahun berikutnya. Tapi saya agak optimistis pada tahun ini penjualan tidak akan turun, minimal sama dengan tahun lalu di level 1,15 juta unit. Kenapa? Pertama, karena pada akhir tahun lalu dan awal tahun ini merek-merek banyak yang mengeluarkan model baru. Biasanya model baru akan merangsang pertumbuhan pasar. Kedua, ada insentif dari Otoritas Jasa Keuangan, seperti relaksasi kebijakan uang muka (down payment) nol persen.

Apakah kebijakan DP nol persen bakal signifikan mendorong pasar tetap bergairah?

Salah satu alasan kebijakan ini dikeluarkan memang untuk menjaga sektor riil tetap bergerak. Kebijakan ini akan membantu konsumen lebih mudah memiliki mobil. Tapi, di sisi lain, perusahaan pembiayaan juga harus lebih bijaksana dalam menyeleksi calon konsumennya.

Baca: Duet Maut Toyota Avanza - Daihatsu Xenia, 2,75 Juta Unit Terjual

Kami selalu mengingatkan teman-teman di sektor pembiayaan agar seleksi konsumen lebih ketat, supaya menjaga tingkat kredit macet. Kalau non-performing loan naik, kan pengaruhnya ke sales juga pada akhirnya.

Secara penjualan, segmen mana yang penjualannya akan tetap prima?

Di Toyota, segmen SUV seperti Toyota Rush dan Toyota Fortuner, atau medium-high MPV seperti Innova, dan segmen di atasnya akan jadi tulang punggung penjualan. Untuk segmen di bawahnya, seperti low-MPV, trennya mulai stagnan. Sedangkan LCGC menurun, bahkan sudah tidak mendatangkan profit. Karena, sekarang kelas pembeli low-MPV dan LCGC yang sempat booming, yakni para driver ride-sharing, sudah tak lagi melakukan pembelian. Segmen ini juga sudah terlalu jenuh, makanya banyak perusahaan operator ride-sharing memoratorium penerimaan driver baru. Jadi, segmen ini sudah tak bisa diharapkan jadi penopang penjualan.

Kenapa LCGC sudah tak lagi menguntungkan?

Karena di konsumen pun ada tren baru, yakni ride-sharing itu tadi. Pasar LCGC kan sebetulnya orang-orang yang belum punya mobil. Tapi begitu sekarang ada layanan seperti Go-Car dan Grab, mereka tak merasa butuh lagi memiliki mobil. Segmen ini semakin sulit diandalkan karena teman-teman di industri roda dua juga sangat agresif mengeluarkan model baru, terutama di segmen skuter matik menengah.

Konsumen di segmen LCGC sekarang memilih membelanjakan uangnya untuk membeli motor baru. Ketika mereka memerlukan mobil, seperti ke acara pernikahan, misalnya, tinggal menggunakan taksi online. Toh, lebih praktis dan tetap terlihat “gaya”.

Lalu, bagaimana cara APM dan pabrik menjaga minat konsumen agar mau membeli mobil baru?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Harus diakui, generasi anak muda masa kini, terutama di segmen menengah atas, tak lagi mempedulikan merek atau layanan purnajual. Berbeda dengan generasi orang tua, yang mengutamakan dua hal itu sebelum membeli mobil. Yang diutamakan oleh pembeli generasi sekarang justru tampilan eksterior. Saat ini konsumen ingin punya mobil yang tampilannya berbeda dengan mobil kebanyakan.

Hal itu menjawab pertanyaan kenapa setiap kami mengeluarkan varian tertinggi (TRD Sportivo) di setiap model, selalu laris. Karena, tampilan eksteriornya tak sama dengan varian kebanyakan. Ini jadi pekerjaan rumah produsen mobil, jika tidak mampu mengubah model secara berkala, penjualan pasti akan terus turun. Orang semakin gampang bosan.

Bagaimana dengan peluncuran Toyota Customization Option (TCO)--layanan kustomisasi kendaraan saat proses pembelian di dealer? Apakah bakal membantu mendongkrak penjualan?

Program ini bukan semata-mata untuk mendongkrak penjualan. Harapan kami, justru adanya TCO bisa mengakomodasi keinginan pelanggan yang ingin punya mobil dengan tampilan beda tadi. Kan ada saja konsumen yang ingin punya Fortuner TRD Sportivo hanya karena beberapa elemennya saja, dan tidak menyukai aksesori lainnya. Begitu juga di model lain, ada yang mau beli varian paling rendah tapi ingin dipasangi salah satu aksesori TRD Sportivo.

Ketika foto Toyota Avanza baru bocor--sepekan sebelum peluncuran—sepertinya banyak komentar negatif. Menurut Anda?

Pro-kontra itu biasa, ada yang menilai bagus atau jelek juga wajar. Waktu kami meluncurkan Avanza generasi sebelumnya, juga sama. Ada yang berkomentar desainnya old-fashioned (kuno). Tapi toh penjualannya tetap bagus, bahkan tinggi sekali. Saat foto mobil yang disebut Toyota Avanza baru beredar, juga banyak konsumen yang penasaran.

##

BIODATA
FRANSISCUS SOERJOPRANOTO

Riwayat Pekerjaan
2006 - sekarang

Executive General Manager (Deputy Director) PT Toyota Astra Motor

1995-2006

Branch Manager Auto 2000-Astra International Tbk

Riwayat Pendidikan

2013-2014

Post Graduate, Master of Science, Universitas Gadjah Mada

2000-2001

Post-Graduate, International Business, Universitas Prasetiya Mulya

1990-1995

Graduate, Engineering, Universitas Atma Jaya

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Toyota Perkenalkan Alat Produksi yang Bisa Bikin Mobil Listrik dalam Hitungan Menit

1 hari lalu

Ilustrasi pembuatan mobil listrik Toyota. (Toyota)
Toyota Perkenalkan Alat Produksi yang Bisa Bikin Mobil Listrik dalam Hitungan Menit

Alat produksi baru Toyota ini pun mampu menghasilkan satu bagian yang membentuk sepertiga bagian belakang sasis kendaraan.


6 Komunitas Mobil Toyota Lakukan Uji Emisi untuk Tekan Polusi

3 hari lalu

Komunitas mobil Toyota melakukan uji emisi bersama di Auto2000 Dramaga Bogor. (Foto: TOSCA)
6 Komunitas Mobil Toyota Lakukan Uji Emisi untuk Tekan Polusi

Sejumlah komunitas mobil Toyota telah melakukan uji emisi dan servis bersama untuk menekan polusi udara di Auto2000 Dramaga Bogor.


Toyota Gelar GR Track Day di Sirkuit Ancol

5 hari lalu

Line up Toyota GR Series di Ancol E-Prix Circuit, Jakarta Utara, Sabtu, 16 September 2023. (TAM)
Toyota Gelar GR Track Day di Sirkuit Ancol

Toyota membawa seluruh line Gazoo Racing yang dipasarkan di Indonesia mulai dari GR Supra, GR 86, GR Yaris, dan terbaru GR Corolla.


10 Merek Mobil Terlaris Agustus 2023, Mitsubishi Geser Suzuki

5 hari lalu

Mitsubishi Pajero Sport Dakar 4x2 Ultimate yang diluncurkan di IIMS, Kamis, 27 April 2017. Saat mengalami kecelakaan di Tol Jombang, Vanessa Angel dan keluarganya menaiki mobil Mitsubishi Pajero Sport Dakar Ultimate 4x2 tahun 2018. Tempo/Wawan Priyanto
10 Merek Mobil Terlaris Agustus 2023, Mitsubishi Geser Suzuki

Berikut redaksi Tempo.co merangkum daftar 10 merek mobil terlaris sepanjang Agustus 2023, di mana Mitsubishi menggeser posisi Suzuki.


Toyota Resmikan GR Garage di Jakarta, Simak Fasilitasnya

6 hari lalu

Ke depannya, GR Garage juga dapat melakukan Engine Parts Upgrade & Tuning dan customization kendaraan ke arah yang lebih personal sesuai preferensi pelanggan dengan tetap berpatokan pada DNA motorsport TGR. (Foto: Toyota)
Toyota Resmikan GR Garage di Jakarta, Simak Fasilitasnya

GR Garage menyediakan berbagai fasilitas dan layanan untuk memenuhi kebutuhan modifikasi, baik eksterior, interior, hingga performa motorsport.


Toyota bZ4X Eks KTT ASEAN 2023 Akan Dijual, Harga Tergantung Kondisi

7 hari lalu

Toyota bZ4X di KTT ASEAN 2023. (Foto: TAM)
Toyota bZ4X Eks KTT ASEAN 2023 Akan Dijual, Harga Tergantung Kondisi

PT Toyota Astra Motor (TAM) memastikan bahwa pihaknya akan menjual mobil listrik Toyota bZ4X yang digunakan di KTT ASEAN 2023.


Bos Toyota Akio Toyoda Kasih Jempol Saat Mengendarai Honda HR-V

8 hari lalu

Bos Toyota Akio Toyoda acungkan jempol saat mengendarai Honda HR-V. (Foto: Instagram/Toyota)
Bos Toyota Akio Toyoda Kasih Jempol Saat Mengendarai Honda HR-V

Bos Toyota Akio Toyoda mengacungkan jempol saat mengendarai mobil dari kompetitornya, yakni Honda HR-V.


Toyota Gazoo Racing Raih Podium Pertama Kejurnas Sprint Rally 2023 Seri ke-4

9 hari lalu

Pembalap Toyota Gazoo Racing Indonesia (TGRI), Ryan Nirwan dan navigator Adi Indiarto, sukses meraih podium pertama ajang Interauto Kejurnas Sprint Rally 2023 Seri ke-4 di Sirkuit Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung pada Sabtu dan Minggu, 9 hingga 10 September 2023. (TGRI)
Toyota Gazoo Racing Raih Podium Pertama Kejurnas Sprint Rally 2023 Seri ke-4

Pembalap Toyota Gazoo Racing Indonesia juara pertama overall sekaligus satu-satunya pasangan dengan catatan waktu 12 menit.


79 Mobil Listrik Toyota bZ4X Dikerahkan untuk KTT ASEAN 2023

14 hari lalu

Toyota bZ4X di KTT ASEAN 2023. (Foto: TAM)
79 Mobil Listrik Toyota bZ4X Dikerahkan untuk KTT ASEAN 2023

PT Toyota Astra Motor (TAM) mengerahkan 79 unit mobil listrik Toyota bZ4X untuk mobilitas para delegasi KTT ASEAN 2023.


Toyota Hilux Hidrogen Diperkenalkan, Jarak Tempuh Capai 500 Km

16 hari lalu

Toyota Hilux Hidrogen. (Foto: Toyota)
Toyota Hilux Hidrogen Diperkenalkan, Jarak Tempuh Capai 500 Km

Toyota Hilux hidrogen dikembangkan di Inggris dan didanai oleh Pemerintah Inggris, dan diklaim memiliki jarak tempuh yang jauh.