TEMPO.CO, Jakarta - Shell akan membuka kerjasama dengan produsen mobil guna memperluas jaringan pengisian baterai mobil listrik, di luar jaringan pengisian BBM yang sudah mereka miliki, menurut pimpinan Shell dilansir Reuters, Jumat 1 Februari 2019.
Untuk bersaing di sektor pengisian daya mobil listrik yang sedang berkembang, pekan ini Shell membeli penyedia pengisian daya AS, Greenlots, yang menjadi suplier untuk Volvo dan anak perusahaan Volkswagen di AS, serta beberapa fasilitas pengisian daya rumahan dalam jumlah yang tidak diungkapkan.
Baca: Perluas Jaringan, Shell Resmikan 4 SPBU di Jawa Timur
"Kami menyadari bahwa pelanggan tidak hanya perlu mengisi ulang di jaringan ritel, mereka mau mengeluarkan biaya di tempat kerja dan rumah, jadi kami pindah ke segmen ini," Wakil Presiden Eksekutif Shell New Energies, Mark Gainsborough.
Shell memulai kiprahnya dalam mobilitas listrik pada 2017 dengan mengakuisisi NewMotion, salah satu jaringan pengisian listrik terbesar di Eropa. Mereka juga meraih kesepakatan dengan perusahaan patungan IONITY yang melibatkan BMW, Daimler, Ford dan Volkswagen.
Badan Energi Internasional memperkirakan jumlah mobil listrik akan meningkat menjadi 125 juta pada 2030, sejalan dengan peningkatan kebutuhan alat pengisian daya listrik. Saat ini tersebar 3 juta alat pengisi daya di rumah maupun kantor yang dijual pihak swasta. Sedangkan stasiun pengisian listrik umum berjumlah 430.000 unit, menurut data tahun 2017.
Gainsborough mengatakan bahwa bisnis pengisian daya mobil listrik hanya memiliki peluang pasar yang "kecil", ditambah kurangnya investasi dan tantangan dari sistem energi terbarukan lainnya.
Baca: Tingkatkan Layanan, Shell Hadirkan Fasilitas Baru untuk Pelanggan
"Sulit untuk menentukan secara spesifik berapa banyak kami akan berinvestasi karena pasarnya sangat muda. Tetapi jika kami melihat mobil listrik berkembang dan berpeluang tumbuh lebih cepat, kami siap mengarahkan lebih banyak investasi ke dalamnya," kata dia.
Shell juga berdiskusi dengan produsen kendaraan sebagai pelanggan potensial atau mitra dalam mengembangkan infrastruktur pengisian mobil listrik, kata Gainsborough.
ANTARA