TEMPO.CO, Medan - Meski saat ini harga Dolar masih relatif tinggi, namun Datsun Indonesia mengklaim tidak terlalu berpengaruh kepada harga produk-produk Datsun. Sejauh ini, Datsun masih mampu mengontrol harga jual agar tetap kompetitif.
Salah satu alasan masih terkontrolnya harga Datsun karena perakitan dilakukan di Indonesia.
“Apalagi produk kami ini, LCGC yang dirakit secara lokal, jadi ada komponen-komponen yang terimpact dan ada yang tidak,” ujar Head of Marketing Datsun Indonesia, Christian Gandawinata kepada Tempo di Medan pada Selasa, 19 Maret 2019.
Baca: Dibanderol Rp 156 Juta, Datsun Go+ Panca CVT Incar Konsumen Muda
Christian mengatakan jika penentuan harga produk Datsun tidak semata-mata dilihat dari cost. Tapi yang lebih dilihat lebih dari sisi value for money. Maksudnya, nilai guna atau spesifikasi yang diterapkan sesuai dengan harga yang akan direncanakan.
Faktor lain yang membuat terkontrolnya harga, tidak terlepas dari faktor kompetitor. Datsun selalu melihat standar yang dibangun kompetitor. Sehingga jika beberapa spesifikasi pun dibuat lebih tinggi, tetap mampu bersaing dengan produk-produk dikelasnya.
Kendati harus menyesuaikan, namun keuntungan yang diperoleh Datsun Indonesia juga tetap terjaga. Meski tidak menyebut secara detail besaran keuntungannya, namun Christian mengklaim bahwa pertumbuhan laba Datsun Indonesia secara umum terus meningkat.
Utamanya, Datsun selalu berupaya mengedepankan spesifikasi namun tetap bisa kompetitif.
Baca: Alasan Datsun Go Masih Jadi Primadona Dibanding Tipe Lain
“Fokus kita, konsumen. Jadi kita selalu akan fokus price yang kompetitif bagi konsumen,” sebut Chritian.
Datsun Indonesia resmi meluncurkan varian Datsun Go+ CVT di Medan. Harga on the road di Medan mulai 156,9 juta dan terdiri dari tiga seri, yaitu All New Datsun Go+ CVT, All New Datsun GO+ Panca T CVT dan All New Datsun GO+ Panca T Style CVT.