TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mobil Cina, BYD Co Ltd akan meningkatkan penjualan bus listrik di Jepang. Perusahaan yang bermarkas di Shenzhen, Cina, ini memiliki jangkauan global dengan penjualan lebih dari 50 ribu bus listrik di lebih dari 50 negara, serta 17 ribu unit yang dijual di dalam negeri. Perusahaan tersebut mulai menerima pesanan awal bulan ini di Jepang untuk model bus listrik J6.
Wakil Presiden Eksekutif BYD Japan Co, Shinsaku Hanada, mengatakan bahwa pihaknya akan menjual 1.000 unit bus listrik dengan panjang 7 meter pada tahun 2024.
Baca: Mei 2019 Transjakarta Akan Uji Coba Bus Listrik
Harga E-bus sebelum pajak adalah 19,5 juta yen atau setara Rp 2,5 miliar, tetapi kata Hanada, bisa berkurang sepertiga dari harga tersebut. Karena kendaraan ramah lingkungan bakal memenuhi syarat untuk program subsidi yang didukung oleh kementerian transportasi Jepang.
Bus listrik BYD model J6 memiliki kapasitas tempat duduk hingga 31 orang. Hebatnya, pengisian daya baterai selama tiga jam dapat menjangkau lebih dari 200 kilometer. Capaian itu diklaim lebih baik dari pesaingnya di Jepang, karena telah dirancang khusus untuk pasar Jepang.
“Model J6 sudah di-upgrade dari pendahulunya, K6. Kini sasis aluminium membuatnya lebih ringan dan dapat berjalan lebih jauh dalam sekali pengisian baterai," ujar Hanada.
Baca: Transjakarta Segera Uji Coba Bus Listrik Bakrie
BYD telah menemukan daya tarik di Jepang, dengan penjualan mencapai 23 unit. Saat ini bus listrik BYD beroperasi di Prefektur Okinawa di selatan Jepang dan di Kota Kyoto, Jepang bagian barat.
Di Indonesia, bus listrik BYD juga dilirik untuk menjadi bus TransJakarta. Dalam waktu dekat bus ini akan diuji coba di jalanan Jakarta. Bus ini didatangkan oleh PT Bakrie Autoparts, yang sekaligus bertindak sebagai pemegang merek untuk kendaraan niaga BYD di Indonesia.
CHINA DAILY