TEMPO.CO, Jakarta - Pabrik Toyota Motor Corp di Cina akan tetap ditutup hingga 9 Februari 2020, kata pembuat mobil Jepang, Rabu, 29 Januari 2020, seperti dilaporkan Reuters. Pernyataan itu sebagai tanggapan terhadap penyebaran virus corona dengan korban meninggal dunia yang semakin banyak.
Toyota, yang mengoperasikan pabrik di Tianjin dan Guangdong, mengatakan penutupan setelah liburan Tahun Baru Imlek sejalan dengan pemblokiran jalan di beberapa tempat yang dapat menghambat pasokan suku cadang ke pabrik perakitan.
Sebelumnya, Reuters juga melaporkan bahwa Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura pada Selasa, 28 Januari 2020, memperingatkan bahwa keuntungan perusahaan dan produksi pabrik, termasuk industrik otomotif, mungkin mendapat pukulan dari wabah virus corona di Cina yang telah mengguncang pasar global dan mendinginkan kepercayaan.
"Ada kekhawatiran mengenai dampak terhadap ekonomi global dari penyebaran infeksi di Cina, gangguan transportasi, pembatalan tur kelompok dari Cina dan perpanjangan dalam Liburan Tahun Baru Imlek," kata Nishimura dalam konferensi pers setelah pertemuan kabinet reguler.
"Jika situasinya membutuhkan waktu lebih lama untuk mereda, kami khawatir hal itu dapat merusak ekspor, produksi, dan keuntungan perusahaan Jepang melalui dampak pada konsumsi dan produksi Cina," katanya.
Produsen otomotif Honda Motor yang memiliki tiga pabrik di Wuhan, ibu kota provinsi Hubei dan pusat penyebaran virus corona berencana untuk mengevakuasi beberapa staf.