TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Motor Corporation berencana meluncurkan 40 mobil listrik di Eropa hingga 2025. Seluruh mobil itu akan mencakup model baru ataupun model yang diperbarui.
Selain itu, Toyota berencana merilis 10 kendaraan tanpa emisi atau ZEV. Kendati demikian, model hybrid akan tetap menjadi bagian inti dari powertrain yang memenuhi kebutuhan pelanggan serta mendorong penurunan emisi dari model lainnya.
Shigeki Terashi, Chief Officer Toyota Motor Corporation (TMC), mengatakan rencana tersebut telah menjadi target perusahaan sejak peluncuran Prius pada 1997, dengan ambisi mencapai nol emisi secara luas dan berkelanjutan.
"Kami harus memiliki rencana hingga mampu mengatasi tantangan terkait dengan mobil listrik (BEV) dan kendaraan sel bahan bakar (FCEV)," tuturnya dikutip dari laman resmi Toyota, Selasa, 28 April 2020.
Terashi mengatakan selama menunggu rencana itu berjalan, Toyota akan fokus merampungkan pekerjaan rumah untuk model hybrid (HEV).
Saat ini, HEV Toyota telah menjadi penopang penjualan di Eropa dengan raihan 141.088 unit atau berkontribusi sebesar 52 persen dari total penjualan pada kuartal pertama tahun ini. Sebanyak 19 model dipasarkan di benua ini, baik dari Toyota maupun Lexus.
Pada 2019, model HEV mengontribusi 52 persen dari total volume penjualan di seluruh Eropa dan 63 persen di Eropa Barat. Toyota juga mencatatkan 15 juta unit penjualan HEV di dunia sejak meluncurkan Prius pada 1997.
Matt Harrison, Wakil Presiden Eksekutif Toyota Motor Eropa, mengatakan penjualan mobil listrik hybrid Toyota memenuhi target 95 g/km standar emisi yang ditetapkan Uni Eropa untuk 2020 dan 2021.
BISNIS