TEMPO.CO, Jakarta - Data penjualan mobil bulanan Cina naik untuk pertama kalinya dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Per April 2020, total penjualan mencapai 2,07 juta unit atau naik 4,4 persen dari tahun lalu. Kenaikan itu sejalan dengan pelonggaran aturan terkait wabah virus corona.
Meski begitu, Asosiasi Produsen Otomotif Cina (CAAM) menilai jika total penjualan tahun 2020 kemungkinan akan turun hingga 15 persen dari 25 juta unit yang terjual pada tahun 2019. Prediksi itu bisa terjadi, terutama jika pandemi virus corona baru (Covid-19) berlanjut.
"Rebound penjualan pada April masih jauh dari harapan tetapi akan meningkat dalam dua bulan ke depan, karena lockdown dibuka," kata Petinggi CAAM, Xu Haidong seperti dikutip dari Reuters, Kamis, 14 Mei 2020.
Sekretaris Jenderal CAAM, Chen Shihua juga mengatakan rebound itu tak lepas dari upaya efektif negara dalam mengendalikan pandemi covid-19. Tak terkecualin sejumlah kebijakan Pemerintah Cina, seperti memperluas subsidi pada kendaraan energi baru dan menawarkan lebih banyak pelat nomor untuk mobil bensin di beberapa kota besar.
Didukung oleh pemulihan yang kuat di bulan April, banyak pembuat mobil telah menyatakan keyakinannya tentang potensi pasar di bulan-bulan berikutnya.
Sebagai tambahan Volkswagen dan Nissan juga melaporkan penjualan positif di Cina pada bulan April. Sementara General Motors Cina melihat pertumbuhan dua digit dari tahun ke tahun.
Data ini mendukung optimisme yang berkembang bahwa bisnis otomotif Cina akan membaik. Meski para ahli tetap memperingatkan sektor ini belum keluar dari masalah dan penjualan bisa anjlok jika krisis kesehatan global berlanjut.
Adapun ekspor mobil Cina tahun ini diperkirakan turun sekitar 200 ribu unit dadi satu juta pada 2019. Itu tak lepas dari wabah corona yang membuat permintaan permintaan global menurun.
Capaian penjualan April ini disebut membuktikan Cina sukses menghadapi tantangan pandemi Covid-19 yang mengganggu aktivitas perekonomian global. Ya, setelah masalah perang dagang dengan Amerika Serikat, kini Cina juga berjuang melawan masalah kesehatan.
REUTERS | CHINA DAILY