TEMPO.CO, Jakarta - Tesla Inc berencana untuk menggandakan jumlah superchargers (pengisi daya baterai mobil listrik super cepat) di Cina tahun ini, karena produksi massal kendaraan Tesla Model 3 di pabrik Shanghai diperkirakan akan melonjak.
Keputusan untuk menambah 4.000 supercharger bertujuan untuk meredakan konsumen di Cina tentang daya jangkauan kendaraan listrik Tesla. Pakar teknologi Tesla di Cina juga menyampaikan bahwa ada kekhawatiran bagi konsumen Tesla untuk mendapatkan tempat parkir dan stasiun pengisian daya baterai saat berkendara.
Perusahaan asal Amerika Serikat itu telah membangun sekitar 2.500 superchargers di seluruh negeri sejak 2014. Investasi ambisius tahun ini merupakan lompatan mencolok dari gabungan enam tahun sebelumnya.
"Sebelumnya, sebagian besar pengguna Tesla Model X dan Tesla Model S kami, serta pengguna Model 3 tahap awal, kemungkinan memiliki ruang parkir sendiri atau ruang sewaan jangka panjang," kata ahli itu seperti dilansir chinadaily.com.cn, Sabtu, 30 Mei 2020.
"Sekarang Model 3 yang diproduksi secara lokal menjadi lebih terjangkau, kami mengantisipasi kenaikan jumlah pemilik mobil yang tidak memiliki ruang parkir tetap untuk pengisian ulang kendaraan biasa. Itulah sebabnya kami ingin secara drastis meningkatkan jumlah supercharger."
Tesla memiliki hampir 400 stasiun supercharger di Cina, sebagian besar terletak di pusat kota dan di sepanjang jalan bebas hambatan. Tesla juga menawarkan fasilitas pengisian daya untuk penggunaan di rumah (portable charger), dan sedang mengembangkan fasilitas pengisian bersama di kompleks perumahan.
Tesla menjual 10.160 kendaraan di Cina pada bulan Maret 2020, penjualan bulanan tertinggi di pasar mobil terbesar di dunia, menurut Asosiasi Mobil Penumpang Cina.