TEMPO.CO, Jakarta - Merebaknya pandemi Virus Corona memaksa semua proses transaksi atau jual beli dilakukan secara online. Hal ini juga terjadi pada sektor industri sepeda motor. Hanya saja penjualan motor secara online masih belum terealisasi sempurna. Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia atau AISI, Johannes Loman mengatakan masih ada kendala dengan kepengurusan surat-surat maupun soal finance atau pembiayaan. Artinya ada proses yang dilakukan online namun juga sebagian dilakukan secara tatap muka.
"Penjualan motor online masih belum karena butuh surat dan finance. Digitalisasi bisa mempersingkat proses penjualan," ujar Loman dalam Halal Bihalal Virtual, Kamis 11 Juni 2020.
Ia mengakui proses digitalisasi merupakan bagian pembelajaran selama pandemi untuk menyiapkan sistem yang lebih baik di masa depan. Menurut dia, pandemi Covid-19 ini memberikan pembelajaran bagaimana industri harus bisa dengan standar baru dan menyimbangkan diri untuk beberapa lama. "Dengan penyesuaian ini akan lebih baik ke depan," ujar Loman yang juga menjabat Executive Vice President PT Astra Honda Motor.
AHM sebagai salah satu produsen sepeda motor juga menggunakan sarana digital untuk mendekati konsumen. Marketing Planning and Analysis AHM Andy Wijaya mengatakan menggunakan semua chanel digital untuk melakukan komunikasi dengan konsumen, tidak hanya soal produk tapi juga engagement terkait dengan komunitas. "Di saat PSBB, banyak beralih di aktivity ke online di komunitas, kita bersama konsumen di masa susah ini untuk bisa produktif dan beraktivitas kembali," ujarnya.
Direktur Marketing AHM Thomas Wijaya mengatakan perusahaannya mengoptimalkan media sosial dan website Welovehonda untuk memperkenalkan produk, edukasi konsumen hingga soal kesehatan di masa pandemi. Berdasarkan hasil survei internal AHM bahwa pencarian melalui media online meningkat signifikan. Ia menyebut ada peluang dan tren di segmen anak muda nantinya akan dianalisa segmennya dan pertumbuhannya.
"Lewat digital ini jadi sumber informasi, kita juga jadi tahu sasaran dan target market yang kemudian di-follow up jadi penjualan," ujarnya.