TEMPO.CO, New York - Layanan berbagi moped listrik, Revel, Selasa, 28 Juli 2020, menangguhkan layanan di New York, Amerika Serikat, setelah serangkaian kecelakaan dan laporan tentang dua pengendara yang tewas di kota itu dalam beberapa pekan terakhir.
"Meninjau dan memperkuat akuntabilitas dan langkah-langkah keselamatan pengendara kami dan berkomunikasi dengan pejabat kota, dan kami berharap dapat melayani Anda lagi dalam waktu dekat," kata Revel dalam sebuah pernyataan seperti dilaporkan Reuters.
Walikota Kota New York, Bill de Blasio mengatakan bahwa kantornya berbicara kepada perusahaan dan menjelaskan bahwa situasinya tidak dapat diterima.
"Kami akan bekerja dengan Revel, kami tidak akan mengizinkan mereka untuk membuka kembali kecuali kami yakin itu dapat dilakukan dengan aman," kata de Blasio.
Revel moped terlibat dalam serangkaian kecelakaan dan menerima pengaduan tentang perilaku pengemudi yang tidak dapat diatur. Setidaknya dua pengendara Revel tewas sepanjang bulan ini dan banyak yang dilaporkan terluka.
Seorang juru bicara Departemen Kepolisian Kota New York pada hari Selasa mengatakan tidak melacak laporan khusus Revel. Media lokal melaporkan ada 25 tabrakan yang melibatkan Revel moped pada tahun 2020 hingga 5 Juli.
Revel meluncurkan layanan skuter listrik berbasis aplikasi di wilayah Brooklyn pada tahun 2018 dan sejak itu memperluasnya ke Queens dan bagian-bagian Manhattan dan Bronx.
Banyak warga New York menyambut layanan ini di saat penduduk menghindari transportasi umum karena khawatir dengan pandemi virus corona baru (Covid-19).
Perusahaan yang didukung modal ventura, yang juga beroperasi di Austin, Miami, Oakland, dan Washington, tidak mengatakan kota-kota lain dipengaruhi oleh keputusan penghentian layanan di New York.
Revel mengirim beberapa email ke pengguna di NYC dalam beberapa hari terakhir, mendesak mereka untuk mematuhi hukum lalu lintas dan mengenakan helm.
Revel dalam email ke pelanggan pada hari Minggu mengatakan telah menangguhkan lebih dari 2.000 akun pengendara selama enam minggu terakhir dan mengatakan akan meluncurkan "ujian keamanan dalam aplikasi."