TEMPO.CO, Jakarta - Bukan cuma masyarakat Indonesia yang anti peretasan seperti yang dialami Tempo dan media lainnya. Produsen mobil listrik ternama, Tesla, melawan peretasan oleh pelanggan.
Tesla menolak keras peretasan oleh pemilik mobil untuk membuka kunci perangkat lunak peningkatan kinerja buatan pabrik.
Selama beberapa tahun belakangan, Tesla mulai menjual kendaraan dengan kemampuan terkunci perangkat lunak yang dapat diupgrade.
Ambil contoh paket baterai 75 kWh yang terkunci perangkat lunak pada 60 kWh atau output daya yang lebih tinggi yang diaktifkan melalui pembaruan perangkat lunak.
Yang terbaru adalah 'Peningkatan Akselerasi' senilai $ 2.000 untuk Motor Ganda Model 3. Ini membuka sekitar 50 hp di powertrain Model 3 dan memperpendek akselerasi 0 hingga 60 mph menjadi 3,9 detik.
Awal tahun ini, Tesla melaporkan perusahaan bernama Ingenext yang merilis perangkat yang memungkinkan pemilik Tesla dapat membuka kunci perangkat lunak. Harganya setengah dari yang resmi.
Semua pemilik Model 3 dapat mencolokkan konektor ke MCU mereka. Mereka akan secara otomatis mendapatkan peningkatan 50 hp ditambah beberapa fitur lain dari Ingenext, seperti "Mode melayang."
Tesla melawan pelanggan yang melakukan peretasan mobilnya sendiri. Beberapa pemilik yang membeli perangkat dari Ingenext telah menerima pemberitahuan dari Tesla.
Tesla menyebutnya sebagai modifikasi kendaraan yang tidak kompatibel yang dapat mengakibatkan potensi risiko kerusakan.
Guillaume André, pendiri Ingenext, memberi tahu Electrek bahwa Tesla telah mengingatkan klien agar tidak memperbarui sistem di luar ketentuan. Hanya tiga pelanggan yang melakukan pembaruan dengan alat Ingenext.
Kini Tesla sedang menambal kekurangan gar pelanggan dapat memperbarui tanpa masalah.
ELECTREK.CO