TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan otomotif Jerman, yang banting tulang akibat penurunan permintaan konsumen akibat virus Corona, kemungkinan besar tidak akan menerima fasilitas pemerintah untuk mendongkrak penjualan mobil bensin dan diesel.
Politikus, termasuk Perdana Menteri Negara Bagian Bavaria, Markus Söder, telah meminta pemerintah untuk mempertimbangkan premi bagi pembeli untuk mobil pembakaran internal.
Baca Juga:
Permintaan itu disampaikamn menjelang pertemuan puncak antara bos otomotif dan pemasok, serikat pekerja, dan pemerintah Angela Merkel pada Selasa malam lalu, 8 September 2020.
Söder memperingatkan bakal terjadi "kehilangan pekerjaan massal" di industri, seperti dimuat Yahoo Finance UK hari ini, Rabu, 9 September 2020.
Menteri Perhubungan Jerman Andreas Scheuer mengatakan, stok kendaraan berbahan bakar bensin dan solar harus dipindahkan dari lot mobil di pabrik.
Menurut sebuah makalah yang dirilis setelah pertemuan dan diketahui Kantor Pers Jerman, tidak disebutkan premi pembelian untuk mobil berbahan bakar fosil. Namun, pemerintah akan melihat bagaimana mereka dapat mendukung pemulihan industri, termasuk kemungkinan bantuan keuangan untuk perusahaan pemasok yang kesulitan.
Pemerintah juga akan melihat berbagai cara yang dapat mendukung peralihan ke mobil energi bersih, termasuk meningkatkan jaringan stasiun pengisian daya dan mengembangkan peraturan seputar mengemudi otonom.
Kelompok kerja telah dibentuk untuk melihat langkah selanjutnya antara sekarang hingga November 2020.
Dalam bantuan fiskal yang diumumkan awal tahun ini, Pemerintah Jerman memang menaikkan premi untuk mobil energi bersih. Artinya, konsumen akan mendapatkan ribuan euro dari daftar harga untuk mempercepat migrasi ke kendaraan baterai dan hibrida.
Secara keseluruhan, Jerman 2 miliar euro (3,2 miliar dolar AS, 2,4 miliar pounsterling) sebagai stimulus untuk industri otomotif, serta menyetujui perpanjangan skema cuti negara hingga akhir 2021.
Sebuah studi Institut Ekonomi Jerman minggu ini menyatakan bahwa industri otomotif, yang mempekerjakan lebih dari 900.000 orang secara langsung dan tidak langsung, tidak lagi menjadi mesin penggerak perekonomian Jerman.
YAHOO.COM