TEMPO.CO, Jakarta - Untuk pertama kalinya, pendaftaran jumlah mobil listrik menyalip diesel di Eropa pada September 2020. Sebelumnya, selama satu dekade mobil diesel mendominasi pasar.
"Peralihan dari ICE ke EV akhirnya terjadi. Meskipun sebagian besar tergantung pada kebijakan dan insentif pemerintah. Konsumen sekarang siap untuk mengadopsi teknologi baru ini," kata analis JATO, Felipe Munoz, seperti dikutip Autoblog pada Kamis, 29 Oktober 2020.
Mobil listrik sebanyak 25 persen dalam pendaftaran mobil baru, mengalahkan mesin diesel (24,8 persen) meski dengan selisih tipis.
Menurut temuan studi JATO Dynamics, yang telah melacak tren penjualan otomotif selama lebih dari tiga dekade, registrasi mobil diesel menurun di seluruh Eropa sejak 2012, dari semula lebih dari 50 persen di pasar mobil baru.
Munoz menerangkan bahwa permintaan mobil bensin dan diesel atau sistem Internal Combustion Engine (ICE) di Eropa menunjukkan penurunan dua digit dibandingkan September 2019.
Adapun volume electric vehicle (EV) meningkat 139 persen menjadi 327.800 unit, sebuah rekor baik dalam volume maupun pangsa pasar. Ini adalah pertama kalinya moibl listrik atau EV menembus pasar. Berdasarkan laporan JATO, registrasi menyentuh 300.000 unit bulanan atau meningkat lebih dari 20 persen.
Mesin bensin masih memegang 47 persen pasar kendaraan baru di Eropa. Tetapi ini turun dari setahun lalu yang masih sekitar 60 persen.
Penjualan kendaraan baru naik 1 persen pada September 2020 dibandingkan tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19.
AUTOBLOG