TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Motor dan Honda Motor telah menghentikan operasinya di beberapa pabrik mobil di Malaysia.
Nikkei Asia pada Kamis lalu, 14 Januari 2021, melaporkan hal itu terjadi karena penguncian ketat yang diberlakukan oleh pemerintah untuk memerangi lonjakan infeksi Covid-19.
Toyota menutup dua pabrik perakitan pada hari Kamis, Ketika ditanya kapan fasilitas akan dibuka kembali, seorang perwakilan mengatakan bahwa, "Keputusan akan dibuat nanti."
Sementara itu, Honda menghentikan produksi di dua pabrik mobil pada Rabu lalu.
Baca: Krisis Covid-19: Toyota Terbantu Penjualan Mobil Secara Virtual
Satu pabrik membuat kendaraan roda dua sedangkan pabrik lainnya memproduksi kendaraan roda empat. Produsen mobil Jepang itu berencana untuk membekukan operasinya hingga 26 Januari, ketika lockdown akan dicabut.
Pada 2019, Toyota memproduksi sekitar 61.000 mobil di Malaysia, termasuk sub compact Yaris dan truk pickup Hilux.
Adapun kapasitas produksi tahunan Honda di pasar adalah 300.000 sepeda motor dan 100.000 mobil, seperti sedan Civic dan Accord.
Perodua, produsen mobil nasional Malaysia yang didukung perusahaan mobil Jepang Daihatsu Motor, juga menghentikan produksinya pada Kamis.
Perodua menjual 220.000 mobil pada 2020 dan memegang pangsa pasar teratas yang melebihi 40 persen.
Malaysia adalah produsen mobil terbesar ketiga di Asia Tenggara, setelah Thailand dan Indonesia.
Output produksi pabrik mobil selama Januari-November 2020 turun 19 persen menjadi sekitar 430.000 kendaraan. Namun, pembuat mobil telah perlahan pulih berkat keringanan pajak yang ditawarkan oleh pemerintah untuk merangsang ekonomi.
Langkah itu menargetkan penjualan mobil atau kendaraan penumpang. Akibatnya, produksi mobil umumnya melebihi angka tahun sebelumnya yang dimulai pada bulan Juni.
ASIA NIKKEI | PAULTAN