TEMPO.CO, Berkeley, California - Sebuah mobil listrik Tesla Model S Plaid terbakar pada Selasa, 29 Juni 2021, saat pemiliknya sedang mengemudi di California, Amerika Serikat.
Kejadian itu hanya tiga hari setelah mobil seharga US$129.900 atau setara Rp 1,89 milliar (kurs saat ini US$ 1 = Rp 14.572) itu dikirim ke rumah konsumen. Padahal, model tertinggi dari Tesla itu juga baru diluncurkan pada 11 Juni lalu.
Pengemudi, yang diidentifikasi sebagai pengusaha eksekutif, pada awalnya tidak dapat keluar dari mobil karena sistem pintu elektroniknya gagal terbuka.
“Pengemudi mendorongnya secara manual hingga terbuka,” kata Mark Geragos, pengacara dari Geragos & Geragos yang mewakili pengemudi Tesla naas itu seperti dilaporkan Reuters, Jumat, 2 Juli 2021.
Mobil terus bergerak sekitar 11 hingga 12 meter sebelum berubah menjadi bola api di area perumahan dekat rumah pemiliknya di Pennsylvania.
"Itu adalah pengalaman yang mengerikan," kata Geragos.
"Ini adalah model baru... Kami sedang melakukan penyelidikan. Kami menyerukan agar Model S Plaid di-grounded sampai ditemukan masalahnya,” katanya.
Tesla tidak memiliki komentar langsung ketika dihubungi oleh Reuters.
Kepala Eksekutif Tesla Elon Musk memuji versi performa sedan Model S Plaid sebagai "lebih cepat dari Porsche mana pun, lebih aman daripada Volvo mana pun" pada acara peluncuran di pabrik pembuat mobil di Fremont, California, bulan lalu.
Sebelumnya pada bulan April, dia mengatakan sedan Model S baru dan kendaraan sport Model X memiliki paket baterai baru.
“Butuh sedikit pengembangan untuk memastikan bahwa baterai S/X baru aman,” kata Musk dalam panggilan konferensi ketika itu. "Ada lebih banyak tantangan daripada yang diharapkan dalam mengembangkan versi baru."
Otoritas kebakaran lokal dalam sebuah posting Facebook yang sekarang dihapus mengatakan "sebuah Tesla terbakar" dan bahwa mereka mendinginkan "baterai untuk memastikan pemadaman total".
Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) mengatakan pihaknya "berhubungan dengan instansi terkait dan pabrikan untuk mengumpulkan informasi tentang insiden tersebut".
"Jika data atau investigasi menunjukkan adanya cacat atau risiko yang melekat pada keselamatan, NHTSA akan mengambil tindakan yang sesuai untuk melindungi publik," kata badan keamanan federal.
Baca juga: Mobil Listrik Tesla Model 3 Terbakar Usai Tabrak Truk di Rusia