TEMPO.CO, Jakarta - Setelah dibebaskan atas tuduhan penipuan kepada investor dalam masa pandemi Covid-19, pendiri dan mantan CEO Nikola Corp. Trevor Milton menjual sahamnya di perusahaan truk listrik itu senilai USD 77 juta (sekitar Rp 1,1 triliun).
Pada Jumat lalu, pelepasan saham Nikola itu diungkapkan dalam arsip Komisi Sekuritas dan Bursa AS. Milton secara tidak langsung memiliki saham melalui M & M Residual LLC,, sebuah perusahaan Nevada.
Enam hari sebelum Milton didakwa pada 23 Juli 2021, dia dan M & M Residual diduga ditransfer saham senilai USD 600,000 dan USD 1.15 juta.
Jaksa menyebut Trevor Milton menyesatkan investor mengenai prototipe Badger, semi-truck pertama Nikola yang akan dipasarkan bersama General Motors.
Trevor Milton mengundurkan diri dari Ketua Eksekutif Nikola pada September 2020. Tapi dia masih menjadi pemegang saham terbesar produsen truk listrik Nickla.
Trevor Milton mengundurkan diri 3 bulan setelah Nikola go public dengan bergabung pada perusahaan cek kosong. Setelah pembatalan GM dalam bisnis truk listrik Badger untuk Nikola pada November 2020, Nikola menurunkan proyeksinya pada jumlah pengiriman truk listrik.
Baca: Trevor Milton Tinggalkan Nikola Gara-gara Dokumen Hindenburg
HEDWIGE | TEMPO | AUTOBLOG | JOBPIE