TEMPO.CO, Jakarta - PT Honda Prospect Motor (HPM) berusaha menjaga tren penjualan mobil yang positif selama aturan penerapan Pajak Penjualan atas Barang Mewah atau diskon PPnBM 100 persen.
Hal tersebut dianggap sangat membantu mendongkrak permintaan masyarakat terhadap kendaraan, meski pandemi Covid-19 masih melanda negara ini.
Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM, Yusak Billy menjelaskan Honda akan melakukan beberapa cara untuk mempertahankan minat konsumen, meski diskon PPnBM 100 persen akan berakhir per Agustus 2021.
“Kami akan fokus untuk memenuhi permintaan konsumen yang tinggi saat ini,” kata Billy kepada Tempo, Selasa, 10 Agustus 2021.
“Sekaligus berusaha mempertahankan tren penjualan yang positif dengan penyegaran produk serta berbagai program penjualan yang semakin meringankan konsumen dalam melakukan pembelian,” lanjut Billy menambahkan.
Penjualan mobil Honda sendiri diketahui mengalami penurunan 20 persen selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Hal itu dibenarkan langsung oleh Billy ketika dihubungi Tempo beberapa waktu lalu. Meski menurun, diskon PPnBM 100 persen dianggap sangat membantu pennjualan mobil Honda.
Nantinya, pemerintah bakal memberlakukan diskon PPnBM 50 persen di industri otomotif hingga akhir tahun ini.
Baca: GIIAS 2021 Diundur, Bagaimana Nasib Mobil Baru Honda N7X Concept?