TEMPO.CO, Jakarta - Relaksasi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) pembelian mobil baru akan berakhir pada Desember 2021. Pemerintah belum bisa memastikan apakah insentif ini akan diperpanjang atau tidak.
“PPnBM sampai Desember, tentunya kami akan evaluasi lagi untuk selanjutnya,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto saat ditemui di pameran GIIAS 2021 di ICE BSD, Tangerang, Kamis, 11 November 2021.
Di tahun depan, pemerintah Indonesia akan berfokus mendorong perkembangan kendaraan elektrifikasi. Selain itu, Airlangga berharap penjualan mobil nasional di tahun depan bisa menyentuh angka 1 juta unit.
“Sebenarnya kendaraan listrik ini ditargetkan tahun 2024 sudah ada penjualan, tapi market share-nya masih terbatas. Target sendiri masih kami lihat ke depannya, target semula 20 persen, tapi yang paling penting adalah target emisinya,” ujar dia.
Tahun depan, Pemerintah Indonesia juga akan menargetkan investasi pabrik baru untuk kendaraan elektrifikasi. Airlangga mengaku saat ini hampir seluruh merek kendaraan di Tanah Air sudah mengajukan investasi pabrik untuk kendaraan listrik.
Di GIIAS 2021, sejumlah produsen memamerkan kendaraan listrik mereka. Di antaranya adalah model yang siap dipasarkan maupun akan diproduksi secara lokal di Indonesia. Misalnya saja, Wuling dengan mobil listrik mungil GSEV yang akan dipasarkan dan diproduksi secara lokal mulai tahun depan, kemudian MG Motor dengan MG 5 EV, Lexus UX 300e, Toyota C+Pod, Hyundai Kona dan Ioniq EV, dan sebagainya.
Baca juga: Penjualan Naik Berkat PPnBM Nol Persen, Gaikindo Naikkan Target Penjualan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.