TEMPO.CO, Jakarta - Sistem Autopilot atau bantuan mengemudi canggih Tesla belakangan ini disorot badan keselamatan Amerika Serikat karena diduga menjadi penyebab sejumlah kecelakaan.
Di luar itu, sistem Autopilot ternyata juga dapat dimanfaatkan untuk membantu pengemudi dalam keadaan darurat. Misalnya, membantu seorang ibu muda melahirkan. Seperti yang dialami wanita muda di AS ini.
Wanita bernama Air Yiran Sherry di Pennsylvania, AS, dilaporkan melahirkan saat berada diperjalanan menggunakan mobil listrik Tesla Model 3. Sherry mengalami kontraksi saat tengah di perjalanan dan terpaksa melakukan proses lahiran di kursi penumpang depan Tesla Model 3 dengan sang suami berada di balik kemudi.
Sang suami, Keating Sherry, memanfaatkan sistem kemudi Autopilot Tesla agar bisa membantu proses persalinan istrinya. Sherry terpaksa melakukan persalinan di mobil karena jarak rumah sakit dari posisi mereka berada sangat jauh. Namun sang suami tetap melajukan mobilnya dengan harapan bisa segera tiba di rumah sakit.
Dalam perjalanan tersebut, sang istri berfokus untuk mengeluarkan sang bayi, sementara suaminya fokus membantu istri sembari memegang kemudi yang sudah dibantu sistem Autopilot. Sang bayi pun lahir di perjalanan tidak beberapa lama saat mereka tiba di rumah sakit.
Petugas rumah sakit langsung mendatangi mobil mereka dan dokter langsung memotong tali pusar si bayi, sebelum membawa ibu dan bayinya ke ruang perawatan. Suami ibu muda itu segera membersihkan mobil sebelum akhirnya digunakan untuk mengantar keluarganya kembali pulang ke rumah.
Bayi berjenis kelamin perempuan yang diberi nama Maeve ini diyakini sebagai bayi pertama yang lahir di dalam mobil Tesla. Keluarga Sherry sebenarnya berencana memberi nama tengah anaknya Tess, sebagai penghormatan kepada mobilnya. Namun sang istri lebih memilih menggunakan nama Lily untuk menghormati ibunya.
DICKY KURNIAWAN | AUTOBLOG
Baca juga: Sistem Autopilot Tesla Diselidiki Gara-gara Kecelakaan
