TEMPO.CO, Jakarta — Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (National Transportation Safety Board atau NTSB) mengirim tim pada Jumat pekan lalu untuk mengusut kecelakaan maut mobil listrik Tesla Model 3.
Kecelakaan yang diduga melibatkan fitur bantuan mengemudi Autopilot pada Tesla tersebut menewaskan dua orang di Coral Gables, Florida, AS.
Belum jelas apakah Tesla Model 3 yang terlibat dalam kecelakaan pada Senin malam pekan lalu tersebut menggunakan Autopilot.
Penyelidikan NTSB saat ini akan berfokus pada pengoperasian kendaraan dan kebakaran pasca-kecelakaan yang malahap mobil setelah menabrak pohon.
Sebelumnya, NTSB telah menyelidiki tiga kecelakaan fatal mobil listrik Tesla yang melibatkan fitur Autopilot.
Autopilot pada Tsla adalah sistem yang dapat menangani beberapa tugas mengemudi, seperti mengemudi, pengereman, akselerasi, hingga memungkinkan pengemudi melepaskan tangan dari kemudi pada waktu-waktu tertentu.
Tesla juga dilengkapi paket baterai besar yang terkadang memicu kebakaran setelah kecelakaan.
Agustus lalu, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (The National Highway Traffic Safety Administration atau NHTSA) mengusut sekitar 765.000 mobil listrik Tesla di AS setelah terjadi 11 kecelakaan dalam empat tahun terakhir.
HEDWIGE | AUTOBLOG | TEMPO.CO | JOBPIE