TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dikabarkan telah mengusung tiga target besar untuk mengembangkan energi terbarukan di Indonesia. Langkah tersebut diambil untuk mendukung visi pemerintah dalam mencapai net zero emission.
Tiga target besar itu adalah mencapai bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025, memenuhi target Nationally Determined Contributions (NDC) untuk menurunkan emisi karbon lebih dari 450 juta ton pada 2030, dan mencapai net zero emission pada 2060.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ego Syahrizal, menjelaskan bahwa ada tiga kunci utama strategi untuk memenuhi target tersebut. Ia pun tak lupa meminta dukungan kepada pemerintah, akademisi, badan usaha dan media untuk mencapai net zero emission.
“Untuk memenuhi ketiga target tersebut, terdapat tiga kunci utama yang harus dilakukan, yaitu pengembangan energi terbarukan, pembankit listrik tenaga uap, dan percepatan kendaraan listrik,” kata Ego seperti dikutip dari Antara.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa Kementerian ESDM telah berkomitmen untuk melaksanakan transisi energi yang berkeadilan dengan tetap memperhatikan pemenuhan energi nasional. Ia pun memastikan bahwa pemerintah bakal menambahkan kapasitas pembangkit listrik EBT.
Terhitung, pada 2021 pembangkit listrik EBT telah mencapai 11.152 megawatt. Sedangkan pada 2022, pemerintah telah menargetkan pembangkit listrik EBT mencapai 11.791 megawatt.
Baca: Jajal Hyundai Creta di Jalanan Menanjak Bali, Bagaimana Tenaganya?
ANTARA
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.