TEMPO.CO, Jakarta - Google telah menonaktifkan sementara fitur lalu lintas langsung di Google Maps untuk wilayah Ukraina. Menurut Google, langkah ini dilakukan sebagai bentuk perlindungan terhadap warga Ukraina selama invasi Rusia.
Fitur lalu lintas langsung atau live traffic merupakan fitur yang memberikan informasi terkait kondisi lalu lintas di jalan tertentu. Fitur ini menampilkan garis merah, kuning, dan hijau sebagai gambaran kemacetan yang terjadi secara real-time.
Melansir laman Carscoops hari ini, Rabu, 2 Maret 2022, menurut para pakar, apabila fitur live traffic ini masih diaktifkan, maka ini akan menjadi informasi tentang kemajuan invasi Rusia di Ukraina.
Pekan lalu, pakar intelijen Jeffrey Lewis mengunggah cuitan di akun Twitter pribadinya yang mengatakan bahwa dirinya telah mengetahui rencana invasi Rusia ke Ukraina bahkan sebelum invasi itu dimulai. Dia mengetahuinya dari Google Maps yang saat ini memperlihatkan kemacetan yang terjadi di jalan dari Belgorod, Rusia ke perbatasan Ukraina.
"Saya pikir kami adalah orang pertama yang melihat invasi dan kami melihatnya di aplikasi lalu lintas," cuit Lewis pada 23 Februari, sebelum invasi Rusia benar-benar dimulai.
Lewis juga menjelaskan bahwa data lalu lintas yang terlihat di Google Maps ini kemungkinan besar bukan dari tentara yang membawa smartphone. Tapi kemungkinan data ini dari ponsel warga sipil yang mungkin terjebak di penghalang jalan dan Google Maps merekam itu.
Opsi data lalu lintas di Google Maps ini tidak hanya dinonaktifkan untuk wilayah Ukraina tetapi juga di negara-negara tetangga. Namun Google Maps tetap memberikan informasi kepada pengguna terkait arah dan penutupan jalan, tapi tidak ada informasi tepat soal kondisi lalu lintasnya. Belum diketahui sampai kapan Google akan menonaktifkan fitur ini.
DICKY KURNIAWAN | CARSCOOPS | WP
Baca juga: Penjualan Mobil Diperkirakan Turun Akibat Perang Rusia Ukraina
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.