TEMPO.CO, Jakarta - Dua produsen supercar, Lamborghini dan Ferrari kompak menangguhkan bisnis mereka di Rusia. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk kecaman terhadap invasi yang dilakukan Rusia di Ukraina.
Melansir laman Carscoops hari ini, Kamis, 10 Maret 2022, sebagai bentuk dukungan untuk Ukraina, Lamborghini dan Ferrari juga menyumbangkan dana masing-masing 1 juta Euro. Bantuan ini disalurkan melalui Badan Pengungsi PBB (UNHCR).
"Lamborghini sangat sedih dengan peristiwa di Ukraina dan terus mengamati situasi dengan keprihatinan serius. Kami berharap peperangan ini bisa cepat berakhir dan kembali ke diplomasi," demikian pernyataan Lamborghini.
Sementara Ferrari mengumumkan telah menangguhkan bisnis dan produksi kendaraannya di pasar Rusia hingga pemberitahuan lebih lanjut. Ferrari mengungkapkan bahwa mereka berdiri di samping semua orang di Ukraina yang terkena dampak krisis kemanusiaan ini.
"Kami berharap untuk segera kembali ke dialog dan solusi damai, kami tidak bisa tetap acuh tak acuh terhadap penderitaan semua orang yang terkena dampak. Pikiran dan dukungan kami pergi ke mereka. Kami memainkan peran kecil kami di samping institusi yang membawa bantuan langsung ke situasi ini," ucap CEO Ferrari Benedetto Vigna.
Bantuan dana yang diberikan Ferrari akan digunakan mendanai proyek-proyek kemanusiaan internasional yang mendukung Ukraina serta inisiatif lokal yang berfokus pada penerimaan pengungsi di wilayah Italia. Dana ini juga disebut akan digunakan warga Ukraina untuk melarikan diri dari wilayah konflik.
Perang Rusia Ukraina berdampak luas hingga ke sektor otomotif. Sejumlah produsen otomotif global mengentikan produksi di Rusia sesaat setelah negara itu melakukan invasi ke Ukraina.
DICKY KURNIAWAN | CARSCOOPS | WP
Baca juga: 4 Produsen Mobil Jepang Ini Stop Penjualan di Rusia
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.