TEMPO.CO, London - Mercedes-Benz memiliki aset senilai 2 miliar euro (setara Rp 34,4 triliun, kurs saat ini 1 euro = Rp 15.636) di Rusia. Aset itu kini terancam setelah Rusia mengancam akan menasionalisasi properti perusahaan asing yang hengkang dari negara itu setelah invasinya ke Ukraina.
Mercedes-Benz mengatakan dalam laporan tahunannya yang dirilis pada Jumat, 11 Maret 2022, bahwa perang di Ukraina meningkatkan berbagai risiko mulai dari gangguan pada suku cadang hingga pasokan energi atau bahkan serangan dunia maya.
"Risiko ini dapat diperburuk oleh potensi pengambilalihan aset anak perusahaan di Rusia," kata Mercedes-Benz seperti dilaporkan Reuters, Sabtu, 12 Maret 2022.
Partai berkuasa Rusia, Rusia Bersatu, mengatakan pekan ini bahwa komisi pemerintah telah menyetujui langkah pertama menuju nasionalisasi aset perusahaan yang lebih dari 25 persen dimiliki oleh orang asing dari "negara-negara yang tidak bersahabat".
Mercedes-Benz memiliki pabrik mobil di kota Esipovo 40 km barat laut Moskow dengan lebih dari 1.000 karyawan yang memproduksi SUV dan sedan E-Class.
Pabrik ini dibuka pada 2019 dengan dihadiri Presiden Rusia Vladimir Putin. Ini adalah pabrik pertama yang dibuka oleh produsen mobil asing di Rusia dalam beberapa tahun terakhir.
Berbicara pada upacara pembukaan, Putin mengatakan pabrik itu akan memproduksi 25.000 mobil per tahun dan investasi dalam proyek tersebut berjumlah kurang dari US$ 300 juta.
Mercedes-Benz mengatakan unit Rusia-nya, yang bernilai 2 miliar euro pada akhir 2021, memiliki kewajiban kepada bank sekitar 1 miliar euro, di mana produsen mobil telah mengeluarkan jaminan global.
REUTERS
Baca juga: Rusia Ancam Menasionalisasi Pabrik Otomotif yang Setop Produksi
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.