TEMPO.CO, Jakarta - Ferrari mengaku tidak tertarik untuk membuat mobil dengan sistem mengemudi otonom. Padahal, saat ini produsen mobil premium seperti Mercedes-Benz, Audi, dan Tesla sudah mulai meluncurkan mobil dengan teknologi swakemudi tersebut.
Ferrari sendiri juga sempat mendapatkan tawaran kerja sama dari beberapa perusahaan spesialis AI untuk mengembangkan mobil otonom. Namun CEO Ferrari Benedetto Vigna mengatakan tidak setuju dengan tawaran tersebut.
Vigna justru memberikan sekelompok orang dari perusahaan AI tersebut kesempatan menguji mobil Ferrari di trek balap Fiorano untuk tujuan pengujian dan pengembangan. Setelah pengujian tersebut, orang dari perusahaan AI tersebut juga mengurungkan niatnya untuk menawarkan kerja sama untuk mobil otonom tersebut.
"Ketika mereka keluar dari Ferrari, mereka mengatakan kepada saya, 'Ok Benedetto, presentasi kami tidak berguna'," ujar Vigna, dikutip Tempo dari laman Hindustan Times hari ini, Senin, 20 Juni 2022.
Sebenarnya Ferrari ingin mengembangkan mobil otonom, namun tidak ingin kemampuan otonomnya mencapai Level 5 atau otonom sepenuhnya. Produsen supercar Italia ini menilai mobil dengan teknologi otonom Level 5 hanya akan menghilangkan esensi dari mengemudi.
"Tidak ada pelanggan yang membayar komputer di dalam mobil untuk menikmati berkendara. Nilai berkendara ada di manusia, manusia di pusatnya adalah fundamental," ucap Vigna.
DICKY KURNIAWAN | HINDUSTAN TIMES
Baca juga: SUV Ferrari Purosangue Meluncur September 2022, Bakal Pakai Mesin V12
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto