TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Sukabumi meminta agar sopir angkot tidak diharuskan menggunakan aplikasi MyPertamina dalam membeli BBM bersubsidi jenis Pertalite ataupun Solar.
Hal itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Organda Kabupaten Sukabumi Dede Abdul Latif. Dirinya diketahui sudah meminta kepada pihak PT Pertamina untuk memberikan pengecualian kepada sopir angkot dalam aturan beli Pertalite pakai MyPertamina.
"Meskipun untuk Kabupaten Sukabumi masih belum tahun kapan akan diberlakukannya pembelian BBM bersubsidi melalui aplikasi MyPertamina, tetapi sopir angkot maupun angkutan umum (non-daring) lainnya resah, karena mayoritas dari mereka tidak memiliki smartphone atau handphone android," kata dia, dikutip dari Antara.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, harus diakui dari ribuan sopir angkot di Kabupaten Sukabumi kebanyakan masih gagap teknologi. Selain itu, dirinya menyebut bahwa jarang dari mereka memiliki ponsel android.
Kini Organda Sukabumi meminta pengecualian untuk para sopir angkot di wilayah tersebut agar tidak ada yang terbebani untuk membeli ponsel android. Apalagi, kata dia, pendapatan mereka masih terbilang cukup minim.
"Mayoritas dari sopir angkot belum terbiasa bertransaksi secara online apalagi harus melakukan scan barcode. Kami pun mengkhawatirkan akan terjadi antrean panjang angkot di SPBU," ujar dia menambahkan.
Baca: New Honda ADV 160 Diluncurkan, Harga Mulai Rp 36 Jutaan
ANTARA
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.