Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mesin Mobil MPV dan Low MPV Terkini: Kenapa Harus di Bawah 1500 cc?

image-gnews
Datsun Indonesia resmi meluncurkan mobil MPV terbarunya yaitu Datsun Go+ di Jakarta, (17/9). Mesin MPV termurah ini mencomot dari mobil Nissan March 1.200 cc 3 silender dan mesin diesel 1500 cc. TEMPO/Imam Sukamto
Datsun Indonesia resmi meluncurkan mobil MPV terbarunya yaitu Datsun Go+ di Jakarta, (17/9). Mesin MPV termurah ini mencomot dari mobil Nissan March 1.200 cc 3 silender dan mesin diesel 1500 cc. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Beberapa waktu lalu, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH MIGAS) mengeluarkan peraturan konsumsi BBM jenis Pertalite untuk kendaraan bermotor dengan kapasitas mesin mobil tertentu.

Hasilnya, untuk mobil dengan Cubicle Centimeter alias cc diatas 1500 dilarang untuk meminum BBM jenis pertalite. Begitu pula dengan motor diatas 250 cc. Kedua kelas kendaraan bermotor itu boleh mengkonsumsi Pertalite asalkan mendaftarkan mobilnya lebih dulu di MyPertamina. 

Mobil di kelas mesin sekitar 1500 cc (tepatnya 1490-an CC) seringkali disebut MPV alias Multi Purpose Vehicle merupakan jenis mobil yang dirancang sebagai mobil keluarga. Mobil jenis ini memiliki memiliki bodi yang tidak segagah mobil sport, namun desain dan kapasitas mesinnya dirancang sesuai dengan kebutuhan mobil keluarga.

Karakter Mobil MPV 

Bentuk dan desain mobil MPV membuatnya cocok digunakan untuk membawa penumpang beserta kargo. Rata-rata kapasitas penumpang mobil MPV adalah 5 hingga 7 orang. Kapasitasnya yang besar ini juga bisa dibilang merupakan salah satu alasan jenis mobil MPV menjadi kendaraan yang sangat digemari oleh masyarakat Tanah Air. 

Untuk memuat barang lebih banyak, jok belakang mobil MPV biasanya dapat dilipat sehingga lebih banyak ruang tersedia. Jadi secara singkat bisa disimpulkan bahwa jenis mobil MPV adalah kendaraan yang memang dirancang untuk mengangkut penumpang dan barang. 

Diantara jenis mobil MPV yang umum digunakan di tanah air adalah Toyota Innova, Mitsubishi Expander, Honda Mobilio, Suzuki Ertiga, Wuling Confero, hingga Daihatsu Xenia. 

Mengutip dari website wuling.id, alasan dari mesin-mesin mobil MPV maupun low MPV berada dibawah 1500 cc adalah karena fungsinya sebagai mobil keluarga. Sebagai mobil keluarga yang multifungsi, rata-rata kapasitas mesin jenis mobil MPV berada di bawah 1500 cc. 

Berbeda dengan mobil Sport Utility Vehicle atau SUV yang didesain untuk melaju di jalanan ekstrim sehingga kapasitas mesinnya sama dengan 1500 cc atau diatasnya. MPV memang jenis kendaraan yang lebih cocok untuk melaju di jalanan yang rata.

Beda Mobil MPV dan SUV 

Dilansir dari laman tempo.co yang terbit pada 5 Mei 2022, terdapat beberapa hal mendasar yang membedakan mobil MPV dengan SUV. Antara lain: 

  1. Body atau bentuk mobil
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

mobil SUV didesain dengan bentuk terlihat lebih tangguh, dan memiliki ketinggian yang pas, rata-rata ground clearance 200 mm atau lebih. Itu karena memiliki ban besar dan velg berdiameter 15 inci. Kontur ban pun dibuat lebih garang, itu dirancang supaya tangguh di medan licin. Sehingga membuat Anda tak takut lagi saat menerjang banjir, bisa bepergian ke desa-desa, dan lebih percaya diri saat melewati jalan alternatif. 

Sementara mobil MPV desainnya cenderung lebih elegan. Velgnya berukuran standar sehingga cocok dikendarai bersama keluarga. Kontur ban mobil MPV juga dibuat untuk di permukaan jalan yang halus, mobil ini sangat cocok dikendarai di perkotaan.

  1. Kapasitas penumpang

Karena mobil MPV dirancang sebagai kendaraan keluarga, mobil ini mampu membawa penumpang sekitar 8 orang, itu didukung dengan kabinnya yang luas. Berbeda dengan SUV yang dirancang dengan kapasitas lebih sedikit untuk angkut penumpang.

  1. Fitur

Umumnya mobil SUV lebih difasilitasi dengan fitur-fitur canggih dan modern. Fitur keselamatannya pun lebih mumpuni dari MPV. Itu terlihat dari empat airbag yang dimilikinya. Mobil SUV seringkali menggunakan keyless system dengan tombol start-stop engine. Bahkan, pada beberapa tipe SUV terbaru saat ini telah memiliki sensor parking di bagian depan dan belakang serta kamera parkir 360. 

Sedangkan bagi mobil MPV yang berfokus terhadap kenyamanan berkendara, maka terdapat fitur-fitur hiburan seperti LCD monitor untuk memutar musik, video, dan monitor parkir. Meski ada perbedaan, tapi beberapa dari kedua mobil ini telah difasilitasi fitur tambahan yang mendukung performa, keamanan dan kenyamanan ketika berkendara.

  1. Kekuatan mesin

Karena jenis mobil sport, SUV punya kapasitas mesin cukup besar, yakni di atas 1.500 cc. Mobil ini cocok untuk melewati jalanan off road. Sementara itu, rata-rata mobil MPV punya mesin hanya berkapasitas di bawah 1.500 cc.

  1. Bahan bakar

Kebanyakan mobil SUV lebih boros bahan bakar. Itu karena mobil ini punya fitur canggih di tiap komponennya. Selain itu, penggunaan penggerak empat roda yang lebih menguras daya membuat mesin mobil ini jadi lebih boros bahan bakar. Untuk mobil MPV, ini dirancang dengan sistem pengelolaan konsumsi bahan bakar lebih irit, entah Pertalite atau Pertamax. 

DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca : 3 Cara Mengatasi Mesin Mobil Bergetar Saat Berjalan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

2 hari lalu

Aktivitas pengisian truk tangki untuk distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta, Selasa, 2 April 2024. Secara rinci, perusahaan memproyeksikan selama arus mudik dan balik Lebaran 2024 peningkatan konsumsi masyarakat untuk produk BBM Pertamax sekitar 15 persen, Pertalite 10 persen, dan Pertamax Turbo 6 persen, Dexlite 3 persen dan Pertamina Dex 4 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksi PKS menyatakan setuju dengan pembatasan Pertalite dan LPG 3 kilogram.


7 Komponen Mobil yang Perlu Dicek Setelah Mudik

12 hari lalu

Mekanik sedang melakukan servis mobil Honda. (HPM)
7 Komponen Mobil yang Perlu Dicek Setelah Mudik

Merawat kendaraan yang digunakan saat mudik bisa mengembalikan performa kendaraan.


Pertamina Patra Niaga Sebut Konsumsi BBM Capai Puncak Tertinggi di H-1 Lebaran

14 hari lalu

Warga tengah mengisi bahan bakar pada SPBU di Jakarta, Senin, 2 Oktober 2023. PT Pertamina (Persero) resmi melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi pada 1 Oktober 2023 untuk jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Pertamax Green 95. Tempo/Tony Hartawan
Pertamina Patra Niaga Sebut Konsumsi BBM Capai Puncak Tertinggi di H-1 Lebaran

Pertamina Patra Niaga menyebut kenaikan tertinggi gasoline terjadi pada produk Pertamax Turbo yang mencapai 104 persen.


Bahaya BBM Campur Air pada Kendaraan, Bagaimana Mengatasinya?

22 hari lalu

Pelanggan SPBU di Bekasi menunjukkan BBM Pertalite bercampur air, Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Adi Warsono
Bahaya BBM Campur Air pada Kendaraan, Bagaimana Mengatasinya?

Belum lama ini kasus BBM campur air mengemuka. Apa bahayanya bagi kendaraan? Bagaimana mengatasinya?


Konsumsi BBM Jenis Gasolin saat Lebaran di Sumatra Barat Diprediksi Naik, Gasoil Turun

25 hari lalu

Petugas menunjukkan cara mendaftar di website sebelum membeli BBM bersubsidi di SPBU Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, Jumat 1 Juli 2022. Pertamina menyosialisasikan mekanisme baru pembelian BBM bersubsidi dalam upaya memastikan penyaluran tepat sasaran, yakni dengan mendaftar melalui website subsidi.tepat.mypertamina.id khusus untuk kendaraan roda empat. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Konsumsi BBM Jenis Gasolin saat Lebaran di Sumatra Barat Diprediksi Naik, Gasoil Turun

Pertamina Patra Niaga memprediksi konsumsi BBM jenis gasolin bakal meningkat saat libur Idul Fitri 2024 di Sumatra Barat.


BBM Oplosan dan Pertamax Palsu Beredar di Sekitar Jakarta, Dosen ITB Ungkap Kerugian Korban

27 hari lalu

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko (kiri) dan Dirtipidter Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Nunung Syaifuddin (kanan) memperlihatkan barang bukti BBM pertamax yang asli dan palsu (dioplos) di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. Foto: ANTARA/Laily Rahmawaty
BBM Oplosan dan Pertamax Palsu Beredar di Sekitar Jakarta, Dosen ITB Ungkap Kerugian Korban

Pengelola SPBU mengubah warna Pertalite yang hijau menjadi biru seperti Pertamax.


Kasus Pertalite Campur Air, Pelaku Terancam Penjara 6 Tahun

27 hari lalu

Pelanggan SPBU di Bekasi menunjukkan BBM Pertalite bercampur air, Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Adi Warsono
Kasus Pertalite Campur Air, Pelaku Terancam Penjara 6 Tahun

Pertamina menyatakan pelaku kasus pencampuran Pertalite dengan air bisa dikenai sanksi pidana 6 tahun penjara dan denda Rp 60 miliar.


Pertalite Akan Segera Dihapus? Berikut Kandungan Pertamax 92

27 hari lalu

Ilustrasi Pertalite. Dok.TEMPO/Aris Novia Hidayat
Pertalite Akan Segera Dihapus? Berikut Kandungan Pertamax 92

Rencana penghapusan Pertalite telah disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.


Pertamax Palsu Bikinan SPBU Nakal, Ini Tips Cek Kualitas dan Kemurnian BBM

27 hari lalu

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko (kiri) dan Dirtipidter Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Nunung Syaifuddin (kanan) memperlihatkan barang bukti BBM pertamax yang asli dan palsu (dioplos) di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. Foto: ANTARA/Laily Rahmawaty
Pertamax Palsu Bikinan SPBU Nakal, Ini Tips Cek Kualitas dan Kemurnian BBM

Polisi mengungkap kasus pemalsuan bahan bakar minyak atau BBM jenis Pertamax di Tangerang, Jakarta Barat dan Kota Depok


Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

27 hari lalu

Ilustrasi SPBU Pertamina. ANTARA
Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

Kecurangan di SPBU Pertamina kembali terungkap. Setelah switch dispenser untuk kurangi takaran yang disebut tuyul dan Pertalite dicampur air, kini....