TEMPO.CO, Jakarta - Tesla sedang dalam penyelidikan di Amerika Serikat (AS) atas klaim kendaraan listriknya mampu mengemudi sendiri (self driving).
Departemen Kehakiman (DOJ) AS meluncurkan penyelidikan setelah banyaknya kecelakaan yang dilaporkan akibat self driving ini. Beberapa kecelakaan fatal tersebut diduga melibatkan sistem perangkat lunak Autopilot Tesla.
Melansir Reuters, pada 2016 Tesla telah memamerkan kemampuan sistem self driving yang dinamakan Autopilot. CEO Tesla Elon Musk bahkan mengatakan jika Autopilot ini mungkin lebih baik dalam hal mengemudi daripada manusia.
Pekan lalu, Musk mengatakan jika mereka akan segera meng-upgrade perangkat lunak full self-driving yang memungkinkan pengemudi melakukan perjalanan ke tempat kerja, rumah hingga supermarket tanpa menyentuh setir mobil.
Meskipun bisa mengemudi sendiri, perusahaan yang berbasis di Austin tetap memperingatkan pengemudi bahwa mereka harus tetap memegang setir mobil agar bisa tetap dapat mengendalikan kendaraan saat mereka menggunakan Autopilot.
“Teknologi Tesla dirancang untuk membantu menyetir, mengerem, kecepatan dan berada di jalur. tetapi fiturnya tidak membuat kendaraan menjadi otonom,” kata Tesla, dikutip Reuters pada Jumat, 28 Oktober 2022.
Musk mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Automotive News pada 2020 bahwa masalah Autopilot berasal dari pengemudi yang menggunakan Autopilot dengan cara bertentangan dengan instruksi Tesla.
Penyelidikan DOJ berpotensi mewakili tingkat pengawasan yang lebih serius karena adanya kemungkinan tuntutan pidana terhadap perusahaan atau eksekutif individu.
Pada Agustus 2021 Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) membuka penyelidikan atas serangkaian kecelakaan yang melibatkan perangkat lunak Autopilot Tesla, salah satunya adalah peristiwa mobil Tesla menabrak kendaraan yang diparkir dalam kondisi darurat di jalan bebas hambatan.
NHTSA pada Juni lalu mengintensifkan penyelidikan mereka yang mencakup 830.000 Tesla dengan Autopilot. Mereka menemukan 16 kecelakaan yang melibatkan mobil listrik Tesla dan kendaraan lainnya.
KHOLIS KURNIA WATI | REUTERS
Baca juga: Tesla Recall 24.000 Kendaraan di AS karena Masalah Sabuk Pengaman
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.