TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dilaporkan telah menjalin kesepakatan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden terkait pengembangkan kendaraan listrik. Kesepakatan ini merupakan tindak lanjut dari gelaran Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20.
Nantinya kendaraan listrik berbasis fosil tersebut bakal dikembangkan melalui Just Energy Transition Partnership (JETP). Dalam pengembangan ini dana yang diinvestasikan senilai 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp 308 triliun.
Hal itu dibenarkan langsung oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat melakukan pertemuan dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y. Kim di Jakarta, Jumat, 2 Desember 2022.
“Komitmen investasi ini harus ditindaklanjuti dengan cepat. Untuk itu, pertemuan dengan Dubes Amerika Serikat hari ini sangat penting,” kata dia, seperti dilansir Tempo.co dari situs berita Antara.
Terlepas dari itu, Presiden Jokowi sebelumnya meminta jajarannya untuk membentuk gugus tugas guna menindaklanjuti keseapakatan dalam KTT G20. Moeldoko memastikan bakal mengawal arahan Jokowi.
“Pertemuan dengan Dubes Amerika Serikat ini selaras dengan arahan Presiden untuk membentuk task force (gugus tugas) di kementerian agar segera mem-follow up (menindaklanjuti) berbagai kesepakatan dalam G20 sehingga pertemuan G20 menjadi fokus dan terimplementasi,” tambah dia.
Lebih lanjut Moeldoko juga menilai pertemuan dengan Dubes AS ini sangat penting untuk memperkuat hubungan kedua negara di banyak lini. Hal ini, menurut dia, sama-sama saling menguntungkan.
Baca juga: Kalahkan Spanyol, Ritsu Doan Sempat Mejeng di Atas Polaris Sportsman 570
ANTARA
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto