TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan telah melakukan pembicaraan dengan pemerintah soal insentif mobil hybrid. Dalam pembicaraan tersebut, Gaikindo berharap pemerintah bisa memberikan insentif untuk mobil hibrida ini.
“Kita sudah bicara duduk bersama. Kalau namanya mobil hybrid bisa diberi bantuan tentu lebih bagus lagi, tapi kelihatannya prioritas pemerintah larinya kepada mobil listrik dulu," kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi di GIIAS 2023, Sabtu, 19 Agustus 2023.
Nangoi mengakui bahwa saat ini pemerintah masih berfokus untuk memberikan insentif bagi kendaraan listrik murni. Namun, bagi Gaikindo, mobil hibrida juga perlu diberikan insentif karena memiliki emisi yang lebih rendah dan konsumsi bahan bakar yang lebih rendah dari mobil internal combustion engine (ICE).
“Nanti kita akan bekerja sama dengan pemerintah mencari solusi yang lebih baik,” ucap Nangoi.
Pemerintah sebenarnya sudah memberikan insentif bagi mobil hybrid melalui pengurangan tarif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) seperti yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2021. Dalam beleid tersebut, disebutkan bahwa semakin kecil emisi kendaraan, maka maka PPnBM yang dikenakan juga rendah.
“Relaksasi hybrid sudah ada program sendiri, basisnya penurunan karbon, begitu karbonnya turun itu insentifnya lebih tinggi. Itu sudah ada," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di ICE BSD, Tangerang Selatan beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, pabrikan otomotif berharap pemerintah bisa memberikan insentif terhadap kendaraan ramah lingkungan, termasuk kendaraan hibrida, agar harganya bisa lebih kompetitif. Hanya saja, pemerintah sepertinya masih belum akan memberikan insentif mobil hybrid dalam waktu dekat ini.
Pilihan Editor: Harga Honda CR-V Hybrid Bakal Naik per Oktober 2023, Apa Alasannya?
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.
