TEMPO.CO, Jakarta - Program insentif motor listrik sebesar Rp 7 juta telah dimulai sejak Maret 2023. Meski sempat berganti aturan pada Agustus untuk mempermudah masyarakat menikmati insentif tersebut, namun tetap saja kurang laku.
Dalam data yang diunggah situs Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua (SISAPIRa), sejak aturan itu diterbitkan hingga akhir tahun lalu hanya 11.532 motor listrik yang tersalurkan kepada masyarakat.
Bahkan pada 15 Desember kuota sudah ditutup, sehingga sisa dari tahun lalu yang ditargetkan sebanyak 200 ribu unit dialihkan untuk 2024 dengan diperbanyak tiga kali lipatnya.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyebut, ada beberapa faktor yang membuat masyarakat masih belum tertarik meski sudah dikasih keringanan.
“Bagi konsumen mobil, dan motor listrik, salah satu yang penting kan baterai. Baterainya harus bisa memiliki durasi yang lama, yang panjang, baterainya harus bisa mudah di-charge,” ujar dia dikutip dari Antara, Kamis, 4 Januari 2024.
Agus menambahkan, jika baterai yang dimiliki motor listrik saat ini sudah masuk ke dalam kriteria tersebut, tentu lebih menarik untuk masyarakat.
“Charge-nya 3-4 jam itu dianggap lama, maka sekarang teknologi akan bisa membuat charge lebih cepat. Jadi baterai itu menjadi kunci terhadap keberhasilan program mobil dan motor,” ungkap Agus.
Menurut data SISAPIRa, Kamis, 4 Januari 2024, per pukul 12.11 WIB, sisa kuota motor listrik insentif Rp 7 juta itu mencapai 590.493 unit di 2024. Untuk yang sudah terverifikasi masih 368 unit, dan yang melakukan proses pendaftaran 9.136 unit.
Dari data tersebut, Menperin yakin jika kuota insentif motor listrik untuk tahun ini dapat diserap lebih banyak dari tahun sebelumnya. Sehingga mampu mepercepat target pemerintah mencapai netralitas karbon.
“Karena kita mulai Januari, saya kira bisa (mencapai target kuota),” Agus menambahkan.
Pilihan Editor: Serapan Insentif Motor Listrik Hanya 11 Ribu Unit Sepanjang 2023
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto