TEMPO.CO, Frankfurt - Kelompok Serikat Pekerja Jerman, IG Metall melakukan diskusi tahap pertama dengan produsen mobil Volkswagen, pada Senin, 11 Desember 2017. Namun, diskusi tersebut gagal membuahkan hasil.
IG Metall meminta kenaikan upah sebanyak 6 persen, hal itu didasarkan oleh data perekonomian Eropa yang mencatat adanya pertumbuhan ekonomi sebesar 2 persen di tahun 2017. Serikat pekerja tersebut berpendapat bahwa karyawan harus mendapatkan bagian dari kesuksesan tersebut.
Baca: Ini Penyebab Volkswagen Menarik 4,86 Juta Mobil di Cina
"Fakta bahwa pendapatan Volkswagen berjalan dengan baik meskipun diterpa dengan isu diesel, sebagian besar karena upaya para pegawainya yang luar biasa," kata kepala negosiator IG Metall, Thorsten Groeger.
Sebelumnya di tahun 2016 IG Metall telah meminta kenaikan upah sebesar 5 persen, yang berujung kesepakatan kenaikan sebesar 2,8 persen pada 1 September 2016, dan pada 1 Agustus 2017, upah kembali naik sebesar 2 persen.
Simak: Lama Tak Produksi, VW Akan Luncurkan Generasi Baru Polo
Serikat pekerja terbesar di Jerman tersebut juga menyerukan perbaikan dana pensiun dan perekrutan tenaga baru untuk mengatasi tantangan dalam dunia otomotif.
"Kami bisa berinvestasi di masa depan, hanya jika kita mengendalikan biaya," ujar Martin Rosik, kepala Sumber Daya Manusia (SDM) Volkswagen, dalam sebuah pernyataan terpisah dengan Reuters. Dirinya juga menambahkan harus ada kesepakatan penyelesaian pembayaran yang wajar.
Volkswagen bulan lalu menaikkan prospek jangka menengahnya untuk keuntungan dan penjualan kelompok.
"Manajemen harus berpikir hati-hati apakah meneruskan menyetujui kesepakatan ini atau berbicara dengan pihak serikat tenaga kerja dengan cara yang masuk akal." Kata Bernd Osterloh, Kepala Dewan Kerja Volkswagen.
Karena belum ada hasil dari diskusi kenaikan upah ini, pihak IG Metall dan Volkswagen akan melakukan negosiasi tahap kedua pada 11 Januari 2018.
REUTERS | NAUFAL SHAFLY
