TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan mobil pada 2018 diprediksi akan mengalami peningkatan sekitar 1 juta hingga 1,2 juta unit. Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar, kenaikan angka penjualan pada tahun depan didorong dengan kondisi perekonomian yang terus membaik sehingga meningkatkan daya beli masyarakat.
Kendati demukian, Haris memperkirakan penjualan tahun 2017 tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2016 sebanyak 1,06 juta unit karena dalam 11 bulan terakhir angka penjualan wholesale baru mencapai 994.436 unit berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Baca: Kaleidoskop 2017: Mobil Cina Wuling dan Sokon Agresif Menyerang
"Tahun depan bisa menggeliat naik sampai 1,1 atau 1,2 juta unit. Walaupun tahun ini tidak akan sampai 1,2 juta, paling-paling 1,06 juta sampai mendekati 1,1 juta unit," kata Haris Munandar akhir bulan ini.
Hadirnya pemain-pemain otomotif baru dari Cina, Wuling dan Sokon, juga akan memperbesar pasar otomotif pada tahun depan, di samping para pabrikan lain yang gencar meluncurkan produk baru pada 2018."Banyak produk baru, juga ada dua pemain dari Cina, Wuling dan Sokon," kata Haris.
Hadirnya pabrikan asal Cina juga akan memperlebar pasar penjualan di segmen kendaraan penumpang (MPV) maupun kendaraan niaga karena Wuling dan Sokon menawarkan harga yang kompetitif sehingga mampu menarik minat konsumen. "Ada pelebaran pasar di segmen yang mereka mainkan. Orang masih fokus pada harga, dan mereka menyasar pasar itu," katanya.
Haris juga memuji kinerja ekspor mobil 2017 dengan tersebarnya hasil produksi Toyota Indonesia ke sejumlah pasar ekspor antara lain Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika, hingga Amerika Latin.
Menghadapi tantangan itu, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Henry Tanoto mengatakan bahwa pasar kendaraan bermotor di segmen Multi Purpose Vehicle masih akan menjadi primadona di 2018. Hal ini didasarkan pada pencapaian sepanjang Januari - November 2017 yang mengalami pertumbuhan meski pasar otomotif sedang sulit. Munculnya kompetitor baru seperti Mitsubishi Xpander dan Wuling Confero S dianggap sebagai hal yang positif karena konsumen memiliki lebih banyak pilihan.
Henry melihat, munculnya dua produk baru di segmen Low MPV itu tidak membuat pasar Toyota maupun merek lain mengecil. Sebaliknya, pasar Low MPV merek lain juga mengalami pertumbuhan dengan Toyota Avanza tetap sebagai market leader. "Masyarakat Indonesia masih membutuhkan mobil dengan daya tampung yang lebih banyak. Untuk keluarga besar, dari yang entry level hingga premium," ujarnya. Toyota, kata dia, akan meluncurkan setidaknya 6 model baru pada tahun depan.
Baca: Penjualan Mobil Januari-November: Truk dan Bus Naik, Sedan Anjlok
Wuling yakin bisa menggerogoti pasar Toyota di segmen MPV. Wakil Presiden VSSM Wuling Motors Cindy Cai mengatakan Wuling akan fokus pada segmen MPV dengan alasan pasar MPV merupakan pasar yang paling berpotensial dan paling dicari oleh konsumen Indonesia. "Kami menambah opsi bagi konsumen, dengan pilihan fitur baru, kenyamanan berkendara yang baru, dan rasa elegan yang baru," ujarnya saat perilisan Wuling Cortez.