Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekspor Mobil Toyota Terganggu Aturan Baru Vietnam

20_ekbis_ekspormobil
20_ekbis_ekspormobil
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), ekspor mobil ke Vietnam seharusnya bisa menjadi ceruk mendulang pemasukan. Sepanjang tahun ini, nilainya diprediksi menyentuh Rp 3 triliun. Namun, sebelum pergantian tahun 2018, Toyota terpaksa mencoret angka tersebut dari proyeksi pendapatan.

Penyebabnya, pabrik TMMIN di Karawang, Jawa Barat, sudah tak lagi mengirimkan produknya ke Vietnam. “Perwakilan Toyota di sana belum berani mengambil barang dari kami lagi,” kata Direktur Administrasi dan Perencanaan Korporat TMMIN Bob Azam kepada Tempo, Kamis, 8 Februari 2018.

Ini terjadi setelah negara yang terletak di timur Semenanjung Indocina itu merilis Surat Keputusan Perdana Menteri (Decree) Nomor 116/2017/ND-CP. Keputusan pada Oktober tahun lalu itu membuat hubungan dagang antara Indonesia dan Vietnam menghangat.

Baca: Ekspor Toyota 2017 Tertinggi sejak 1987, 2 Mobil Ini Paling Laku

Beleid yang berlaku per 1 Januari ini menetapkan sejumlah syarat baru. Produsen mobil yang mengirimkan produknya ke Vietnam, misalnya, harus menyertakan dokumen pemeriksaan kualitas dan mutu dari pabrik asal. Dokumen hasil uji tipe—semacam sertifikat uji kelayakan—yang diterbitkan otoritas di negara asal produsen wajib dilampirkan.

Bukan cuma itu. Pasal 6 surat keputusan itu menyebutkan setiap mobil yang baru tiba di pelabuhan tujuan harus diperiksa otoritas Vietnam. Pemeriksaan dilakukan secara acak dengan mengambil sampel dari setiap rumpun (batch) pengiriman. Jika sampel yang diperiksa gagal memenuhi standar kualitas gas buang dan keselamatan teknis, importir harus mengekspor balik semua mobil pada pengiriman di batch tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Simak: Gaikindo: Ekspor Mobil Indonesia Kalah dari Thailand

Ketentuan itu membuat Toyota enggan mengambil risiko. Bob Azam khawatir dokumen yang diterbitkan pabrik dan balai pengujian di Indonesia tidak diakui Vietnam. Akibatnya, produk yang sudah telanjur dikirim harus dipulangkan. Padahal salah satu mobil buatan TMMIN, yakni Toyota Fortuner, memiliki ceruk pasar yang bagus di sana.

Manajemen TMMIN kemudian mengadu ke Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Gaikindo menilai masalah ini bukan persoalan bisnis biasa, melainkan urusan antar-pemerintah. Karena itu, pada awal November tahun lalu, pengurus Gaikindo bertamu ke Kementerian Perdagangan.

Simak: Vietnam Batasi Impor Mobil, Menperin: Harus Siap Alternatif Pasar

Vietnam cukup penting bagi industri otomotif Tanah Air. Seperti dilaporkan majalah Tempo edisi 12-18 Februari, dari total 220 ribu unit kendaraan yang diekspor dalam setahun, pasar otomotif di sana menyerap 20 persennya. Toyota adalah pengekspor terbanyak dengan jumlah rata-rata mencapai 24 ribu unit per tahun. Permintaan mobil di negara itu bisa lebih tinggi karena pertumbuhan ekonomi Vietnam diprediksi di atas 7 persen pada tahun ini.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Volkswagen Enggan Ikut Perang Harga di Cina, Fokus Profitabilitas

1 hari lalu

Logo produsen mobil Jerman Volkswagen terlihat di mobil yang diparkir di jalan di Paris, Prancis, 9 Juli 2020. [REUTERS / Christian Hartmann]
Volkswagen Enggan Ikut Perang Harga di Cina, Fokus Profitabilitas

Volkswagen mengharapkan pasar mobil Tiongkok bertumbuh dari 22 juta saat ini menjadi sekitar 28 hingga 30 juta pada tahun 2023.


Usai G7 di Jepang, Luhut Datangi Dua Perusahaan Cina yang Bakal Investasi di RI

12 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) saat menggelar konferensi pers terkait kerja sama Indonesia-China di Jakarta, Senin, 10 April 2023. (ANTARA/Ade Irma J/rst)
Usai G7 di Jepang, Luhut Datangi Dua Perusahaan Cina yang Bakal Investasi di RI

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendatangi dua perusahaan Cina yang akan berinvestasi di Tanah Air.


Bangun Kampus Baru, Astra Kucurkan Dana Rp 600 Miliar untuk ASTRAtech di Cikarang

12 hari lalu

Para mahasiswa Politeknik Astra sedang melakukan praktik saat acara Campus Tour peresmian kampus baru ASTRAtech di kawasan Cikarang, Jawa Barat, Senin, 22 Mei 2023. TEMPO/Hanifah Dwijayanti
Bangun Kampus Baru, Astra Kucurkan Dana Rp 600 Miliar untuk ASTRAtech di Cikarang

Astra mengucurkan dana Rp 600 miliar dalam pembangunan kampus baru ASTRAtech di kawasan Cikarang, Jawa Barat.


MV Agusta Bantah Rumor akan Diakuisisi KTM

12 hari lalu

MV Agusta Superveloce 800 dibalut dengan gearbox enam percepatan dipermudah dengan adnya quick shifter MV EAS 2.0 (Pemindahan dampingan yang dibantu secara elektronik). mvagusta.com.au
MV Agusta Bantah Rumor akan Diakuisisi KTM

Sejak November 2022 muncul isu yang menyebutkan bahwa MV Agusta akan diakuisisi KTM.


Minta Dukungan Presiden Yoon Suk Yeol, Jokowi Harap Perusahaan Korsel Realisasikan Investasi di RI

13 hari lalu

Presiden RI Joko Widodo (kedua kanan) saat menghadiri side event forum Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global (PGII) G7 bersama negara-negara mitra di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang, Sabtu (20/5/2023), di sela-sela rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7. (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden RI)
Minta Dukungan Presiden Yoon Suk Yeol, Jokowi Harap Perusahaan Korsel Realisasikan Investasi di RI

Presiden Jokowi meminta dukungan Presiden Yoon Suk Yeol terhadap realisasi komitmen investasi sejumlah perusahaan Korsel di RI.


Toyota Raize Hybrid Stop Ekspor Gara-gara Skandal Daihatsu

14 hari lalu

Toyota Raize HEV produksi Daihatsu Motor Co. Ltd., (Foto: Toyota)
Toyota Raize Hybrid Stop Ekspor Gara-gara Skandal Daihatsu

Sebanyak 56.111 mobil hybrid Toyota Raize dikapalkan sejak November 2021 hingga distop pada 19 Maret 2023.


Cina Ekspor Mobil Terbanyak di Dunia, Ini Model Mobil Paling Laku

19 hari lalu

MG Cyberster gunakan atap lipat. (Foto: MG Motor)
Cina Ekspor Mobil Terbanyak di Dunia, Ini Model Mobil Paling Laku

Ekspor mobil Cina mengungguli Jepang dan Jerman untuk pertama kalinya.


Indonesia Bakal Punya Museum Otomotif, Target Selesai Agustus 2023

23 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Indonesia Bakal Punya Museum Otomotif, Target Selesai Agustus 2023

IMI akan membangun Museum Otomotif Indonesia (MOI) di tanah seluas empat hektare di Taman Mini Indonesia Indah atau TMII.


Pameran Suku Cadang INAPA Hadir pada 24-26 Mei 2023, Peserta dari 21 Negara

24 hari lalu

Suasana pameran tahunan industri komponen otomotif, aksesoris kendaraan, serta industri pendukung, dalam
Pameran Suku Cadang INAPA Hadir pada 24-26 Mei 2023, Peserta dari 21 Negara

Pameran International Trade Exhibition for Auto Parts, Accessories and Vehicle Equip (INAPA) hadir di JIExpo Kemayoran pada 24-26 Mei 2023.


Hyundai Indonesia Lanjutkan Pelatihan R&D untuk Pemasok Lokal

30 hari lalu

Peserta R&D Level up Education berkesempatan melihat lebih dekat ragam fasilitas R&D PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Mei 2023. (Hyundai)
Hyundai Indonesia Lanjutkan Pelatihan R&D untuk Pemasok Lokal

Pelatihan lanjutan untuk mengembangkan potensi R&D pemasok lokal Hyundai digelar mulai 3 Mei hingga 23 Juni 2023. Kegiatan ini diikuti 57 suplier.