TEMPO.CO, Jakarta - Carlos Ghosn, Bos Nissan Motor telah ditangkap oleh jaksa penuntut di Tokyo karena diduga melanggar instrumen keuangan di Jepang. Ghosn dituduh membuat pernyataan palsu atau manipulasi yang melanggar Financial Instrument and Exchange Act. Pernyataan palsu yang dimaksud adalah Ghosn yang juga Ketua dan Kepala Eksekutif Renault Prancis (RENA.PA), dicurigai telah mengecilkan penghasilannya sendiri pada laporan keuangan.
Mitsubishi Motors Corporation (MMC) yang menjadi salah satu aliansi dari Nissan dan Renault juga mengambil tindakan dengan memberhentikan Ghosn yang menjabat sebagai Chairman of the Board and Representative Director MMC. Ghosn memiliki sejumlah jabatan dalam aliansi Nissan-Renault-Mitsubishi. Sehingga kasus yang menimpa Ghosn juga akan berdampak pada pabrikan yang berhubungan dengan aliansi.
Baca: Bos Nissan Dikabarkan Akan Ditangkap di Jepang, Simak Penyebabnya
Dalam pernyataan resminya, MMC juga akan melakukan penyeledikan internal terkait dengan kasus yang dituduhkan terhadap Ghosn. "MMC meminta maaf atas kekhawatiran yang disebabkan oleh peristiwa baru-baru ini," dalam pernyataan Mitsubishi yang diterima Tempo, Selasa 20 November 2018.
Ghosn lahir di Brasil dan memiliki darah keturunan Lebanon. Pria yang merupakan warga negara Prancis itu memulai karirnya di Michelin Prancis. Ghosn lalu pindah ke Renault, di mana ia mengawasi perputaran dari para pembuat mobil. Dia kemudian bergabung dengan Nissan pada 1999 dan menjadi CEO pada 2001.