TEMPO.CO, Yogyakarta - Tim Isuzu Indonesia berhasil menggondol dua gelar juara bergengsi dalam kompetisi mekanik The 13th Isuzu World Technical Competition ( I-1 GRAND PRIX), di Isuzu Manufacture Service Training Center, Tokyo, Jepang, 5-6 Desember 2018.
Tim Isuzu Indonesia dalam kompetisi itu mengikuti kelas individual dan berkelompok di mana masing-masing kelas, tim Isuzu Indonesia berhasil merebut posisi juara dua. Ada 33 negara lain yang turut mengirimkan perwakilannya untuk berkompetisi dalam ajang itu. Pada kelas individual, gelar Juara II itu direbut mekanik asal Klaten Jawa Tengah bernama Joko Susanto, 24 tahun.
Baca: Isuzu Indonesia Juara Dua Kompetisi Mekanik di Tokyo
Joko yang sudah bergabung dengan Isuzu Yogyakarta sejak 2013 itu hanya kalah dari tuan rumah yang direbut Seiya Shigeta dari Isuzu Motors Kyusyu Co Jepang. Sedangkan pada peringkat ketiga kelas individual diduduki Michael Primmer dari Isuzu Australia Limited.
"Kami sebenarnya nggak berani target juara di kelas individual ini, apalagi lawannya seperti Jepang, Amerika, dan Australia, itu pengaruh ke mental," ujar Joko saat ditemui Tempo di Yogya Rabu 19 Desember 2018.
Joko menuturkan menghadapi mekanik dari berbagai negara itu, atmosfer kompetisinya amat panas. Terlebih Joko sendiri hanya digembleng melalui proses karantina selama tak lebih dua bulan saja oleh Isuzu Astra Motor Indonesia.
Joko bersama seorang rekannya terpilih mewakili Isuzu Astra Motor Indonesia dalam kompetisi internasional itu setelah proses panjang menyisihkan mekanik lain dari ratusan dealer Isuzu se-Indonesia baik kelompok Astra maupun non Astra.
Joko Susanto menceritakan, pada kompetisi itu yang diperlombakan baik kelompok maupun individu sama yakni, terdiri dari kompetisi teori dan praktik, simulasi penanganan keluhan pelanggan, kecepatan, serta ketepatan pengerjaan.
Baca: Kisah Sopir Truk Wanita Dikejar Rampok hingga Dibenci Istri Teman
"Sama sebenarnya materinya dengan keseharian kami di bengkel. Juri berperan seperti pelanggan yang melakukan permintaan service dan keluhan kemudian kami peserta diminta mengerjakan keluhan itu dalam kurun waktu tertentu," ujar alumnus SMK Negeri 2 Klaten itu.
Joko menuturkan yang sebenarnya menjadi incaran justru di kelas kelompok atau tim. Indonesia sendiri masuk kelompok kategori B yang ketentuannya menggunakan spesifikasi Emisi EURO 3 ke bawah. Pada kategori ini ada sebanyak 10 negara peserta yang ikut.
Adapun materi lomba untuk kelas kelompok ini sama dengan kelas individual. Masih soal simulasi penanganan keluhan pelanggan, kecepatan, serta ketepatan pengerjaan. "Kami untuk kelas kelompok ini target juara 1, tapi sayang saat perlombaan di mulai, malah terjadi missed komunikasi, lima menit pertama kami cuma diam saja tak mengerjakan sesuatu sehingga kalah cepat dari tim Isuzu dari Filipina," ujarnya.
Meski demikian, Joko mengaku puas karena pulang Indonesia tak membawa tangan kosong untuk masing-masing kelas. "Kemenangan ini jadi modal kami ke depan untuk lebih baik lagi jika harus menghadapi kompetisi tingkat dunia," ujarnya.
Baca: Isuzu MU-X Konsep X Sangat Sporty, Handal di Medan Offroad
Branch Manager Astra Isuzu Yogyakarta, Uberlin Tangkas menjelaskan, kemenangan tim Isuzu Astra Motor Indonesia tersebut menjadi pemicu mempersiapkan mekanik-mekanik yang handal demi melayani kebutuhan purna jual bagi para pelanggan.
"Kami berfokus untuk melayani pelanggan mulai dari penjualan hingga purna jual, dengan mekanik yang benar terlatih dan bisa diandalkan," ujarnya.