TEMPO.CO, Jakarta - Selain menelan korban jiwa, tsunami Anyer yang melanda Banten dan Lampung pada Sabtu malam 22 Desember 2018 juga menyeret kendaraan seperti mobil. Akibatnya mobil mengalami rusak parah seperti bodi, interior, hingga mesin.
Kepala Mekanik Gn Auto Service, Suherlan mengatakan bahwa kerusakan mobil akibat tsunami sangat banyak, mulai eksterior, interior, hingga mesin. Kondisi seperti ini tentunya masih bisa diperbaiki namun akan memakan biaya dan waktu.
Baca: Mobil Diterjang Tsunami Anyer Bisa Klaim Asuransi, Asalkan..
“Untuk repair bodinya saja kalau masih penyok-penyok dikit itu dibanderol Rp 8 juta. Tapi kalau kerusakan bodi sudah sangat parah bisa sampai Rp 15 juta,” katanya kepada Tempo di Cibubur Senin, 24 Desember 2018.
Namun, lanjut dia, tergantung kerusakan, kalau makin parah otomatis semakin mahal dan pengerjaan juga akan semakin lama. Selain itu harga mobil juga berpengaruh, makin mahal harga mobil itu, bodi repairnya juga makin mahal karena kualitas bahannya juga beda.
Belum lagi bagian interior, menurut dia, efek bodi penyok dan basah menyebabkan back leading dan plafon harus diganti. “Estimasi harga untuk menggantinya bisa mencapai Rp 3 juta,” katanya.
Parahnya, jok harus diganti, air conditioner (AC) mati. Belum lagi mesin yang harus dikuras total dan dilakukan turun mesin, kerusakan part biasanya ring seher dan plat kopling yang menempel sehingga tidak berfungsi karena sifat korosif air laut.
Simak: Mobil Diterjang Tsunami Anyer, Apa Saja yang Harus Diperbaiki?
Kelistrikan, kata Suherlan pada part Electric Control Unit (ECU) juga harus ganti, karena sensor elektronik ini akan rusak ketika terendam air. “Apalagi air laut yang lebih memiliki sifat korosif pasti akan menyebabkan kerusakan parah,” ujar dia.
Jika ditotal, perkiraan biaya memperbaiki mobil yang terkena dampak tsumami bisa mencapai Rp 50 juta. “Tapi tetap melihat separah apa kerusakannya,” katanya.