TEMPO.CO, Bogor - Persaingan di industri roda empat Indonesia semakin ketat. Sebagai pendatang baru, Wuling Motors Indonesia sudah mengambil ancang-ancang dengan strategi yang sudah disiapkan untuk mencapai targetnya tahun ini.
Dikatakan Brand Manager Wuling Motors Indonesia, Dian Asmahan, strategi Wuling tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Yakni peningkatan layanan purnajual dan penambahan jaringan
"Kami ibelum lama ada di Indonesia, tahun pertama fokus kita itu adalah aftersales, dan MPV. Masuk tahun kedua ini tetap sama, meningkatkan layanan aftersales sama penambaham jaringan dealer," ujarnya kepada wartawan, di Bogor, Rabu 6 Maret 2019.
Baca: Setelah Luncurkan Almaz, Wuling Siapkan Jagoan Baru?
Sedangkan untuk penjualan kata Dian, Wuling belum menentukan targetnya. Sebab, menurutnya jika layanan purnajual dan penambahan jaringan tadi sudah terpenuhi dengan baik, untuk penjualan akan mengikuti dengan sendirinya.
"Jadi kami memang belum mau targetin sales. Karena seandainya kami sudah pelayanan aftersales dan penambahan dilernya, sebenarnya ngomongin sales dan lainnya ngikutin gitu kan," katanya.
Untuk saat ini, lanjut Dian menjelaskan, Wuling menargetkan penambahan jaringan 120 dealer di beberapa wilayah di Indonesia.
Baca: SPK Wuling Almaz Tembus Lebih dari 1.000 Unit, Dikirim Maret Ini
"Nah makanya tahun ini kami targetkan sebanyak 120 dealer. Tahun lalu 93 dealer. Jadi memang ditahun 1, 2, 3, itu fokus kami. Peningkatan jaringan dan layanan aftersales itu," tutupnya.
Wuling saat ini bermain di segmen Low MPV dan SUV yang banyak diisi oleh kompetitor dari pabrikan Jepang. Wuling Almaz merupakan model SUV 5 seater perdana yang dipasarkan Wuling di Indonesia. Sebelumnya, pabrikan asal Cina ini sudah memasarkan model MPV seperti Wuling Confero dan Wuling Cortez serta Wuling Formo di segmen kendaraan niaga ringan.