TEMPO.CO, Hong Kong - Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia, Isao Sekiguchi mengatakan, perusahaannya masih menunggu terbitnya kebijakan pemerintah tentang mobil listrik. Hal ini berkaitan dengan niat perusahaan produsen mobil asal Jepang tersebut yang akan meluncurkan produk mobil listrik unggulannya, New Nissan LEAF tahun depan.
“Sudah berjalan. Setelah resmi diumumkan (peluncuran New Nissan LEAF), sekarang bagaimana mengkomunikasikannya (pemerintah dan masyarakat),” kata Isao kepada Tempo di acara Nissan Futures 2019, Hong Kong, Sabtu, 9 Maret 2019.
Pemerintah memang sudah mengeluarkan wacana penerbitan Peraturan Presiden tentang Mobil Listrik sejak 2017. Akan tetapi, rencananya ini sudah dua kali molor dari target penyelesaian. Sejumlah masalah dan tarik ulur kepentingan mewarnai proses penyusunan draf sebelum tiba di meja Presiden Joko Widodo.
Baca: Laporan dari Hong Kong: Nissan LEAF Dipastikan Masuk Indonesia
Rencana Perpres pertama kali muncul sejak acara Conference of Parties (COP) ke-21 pada 2015. Pemerintah pada saat itu melontarkan wacana untuk mengurangi emisi karbon hingga 29 persen pada 2030. Jokowi, sapaan Joko, kemudian mengeluarkan Peraturan Presiden nomor 22 tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang menggadang pengembangan energi baru terbarukan.
Nissan Leaf. (Nissan)
Akan tetapi, hingga akhir 2017, Perpres Mobil listrik belum muncul. Padahal, dalam RUEN, Kementerian Perindustrian diwajibkan untuk mengembangkan kendaraan berteknologi listrik pada 2025. Pemerintah kemudian mengklaim akan menerbitkan perpres tersebut awal Januari 2019. Toh, hingga kini juga belum muncul.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Tempo, draf Perpres Mobil Listrik sudah rampung dan akan segera disampaikan kepada Jokowi pekan mendatang. Perpres ini rencananya akan berlaku bulan ini. Perpres yang isinya akan memberikan kemudahan investasi dan pengembangan teknologi berbasis listrik ini akan memacu penggunaan energi terbarukan.
Baca: Begini Sistem Satu Pedal Mengendalikan Mobil Listrik Nissan LEAF
“Dunia ke depan memang (mobil listrik) ke arah sana. Nissan ambil bagian besar untuk itu. Kami siap dengan teknologi e-Power,” kata Sekiguchi. “Kami juga akan bekerja keras untuk mengenalkan bahwa EV (electonic vechicle) tak serumit yang dipikirkan.”
Regional Senior Vice President and Head of Asia-Oceania Nissan, Yutaka Sanada juga mengatakan, Nissan sudah bekerja sama dengan banyak negara untuk membangun penggunaan mobil ramah lingkungan. Di Indonesia, menurut dia, Nissan juga akan mengembangkan sejumlah fitur dan penyesuaian khusus yang menjawab kebutuhan masyarakat.
“Soal batere pasti kami cek pengaruh cuacanya. Tapi kami punya pengalaman di negara yang hampir sama seperti Malaysia, Singapura, dan Bangkok,” kata Sanada