TEMPO.CO, Jakarta - Setelah beberapa kali hanya menjadi wacana, PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) akhirnya angkat bicara terkait mobil Esemka. Beberapa fasilitas produksi dan suku cadangnya pun diklaim sudah disiapkan.
Fasilitas produksi yang dimiliki SMK untuk memproduksi Esemka disebut sudah sesuai dengan persyaratan yang ada dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin).
Baca Juga:
Ada pun fasilitas tersebut ialah Painting Line, Gasoline Engine Assembly Line, Test Bench Gasoline Engine, Engine Transmission Line, Monocoque Vehicle Assembly Line, Chassis Base Vehicle Assembly Line, Diesel Engine Assembly Line, Test Bench Diesel Engine, Diesel Engine Transmission Line, Vehicle Testing Line, Test Drive, Fixing Line, dan Sparepart WarehouseStock Yard.
Sedangkan untuk suku cadang SMK mengaku sudah menjalin kerjasama dengan para pemasok lokal dari Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor Indonesia (GIAMM) dan Perkumpulan Industri Kecil-Menengah Komponen Otomotif (Pikko) Indonesia.
Pengadaan suku cadang kendaraan tersebut antara Iain ban, velg, kaca, accu, alternator, starter, filter-filter, jok, grill, knalpot, van belt, bak kargo, tangki bahan bakar, chassis, dan per daun.
"Rantai pasokan suku cadang nasional kendaraan bermotor roda empat kepada PT. Solo Manufaktur Kreasi ini diharapkan dapat memiliki kontribusi dalam mendorong pertumbuhan industri komponen kendaraan bermotor roda empat yang pada akhirnya dapat pula mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara nasional," ujar Presiden Direktur SMK, Eddy Wirajaya.
Pada tahap awal SMK berencana untuk meluncurkan Esemka jenis Pikap yang disebut Bima yang diproduksi di pabrik SMK yang berlokasi di Boyolali. Namun untuk waktu peluncuran pastinya belum diinformasikan.