TEMPO.CO, New Delhi - Toyota baru-baru ini mengumumkan akan menginvestasikan US$ 906,8 juta untuk mengakuisisi 4,9 persen saham di Suzuki. Hal tersebut dilakukan dalam pengembangan teknologi mengemudi otonom dan berbagi sumber daya dalam penyiapan produk yang lebih kompetitif. Kerjasama tersebut dilakukan di India.
Auto News melaporkan bahwa sebelumnya General Motors dan Volkswagen sebelumnya telah mencoba dan gagal bermitra dengan Suzuki dalam upaya untuk memperluas kehadiran mereka di pasar India. Toyota bisa menyelesaikannya dengan baik.
India saat ini adalah pasar terbesar keempat di dunia untuk penjualan mobil baru dan segera menyusul Jepang di tempat ketiga, yang akan menempatkannya di belakang AS dan Cina. Anak perusahaan lokal Maruti Suzuki menguasai pasar sekitar 46 persen dari penjualan kendaraan penumpang baru di India.
Presiden Toyota Akio Toyoda dan Bos Suzuki Osamu Suzuki telah berusaha untuk memperkuat hubungan antara perusahaan sejak Oktober 2016. Awal tahun ini, Suzuki setuju untuk memasok Toyota dengan dua kendaraan kompak untuk dijual di India. Selain itu, Suzuki akan menetapkan produksi salah satu SUV-nya ke pabrik Toyota di India.
Toyota mendapatkan banyak manfaat dari kerjasama tersebut, seperti belajar bagaimana mitranya telah berhasil merekayasa dan memproduksi kendaraan murah untuk pasar negara berkembang dan mendapatkan pangsa pasar yang begitu besar. Lalu ada masalah kendaraan otonom dan elektrifikasi, yang diakui oleh kedua perusahaan merupakan titik balik dalam industri otomotif.
Baca Juga:
"Sektor otomotif saat ini mengalami titik balik yang belum pernah terjadi sebelumnya baik dalam ruang lingkup besar maupun kecil, tidak hanya karena peraturan lingkungan yang ditingkatkan, tetapi juga dari entri baru dari industri yang berbeda dan bisnis mobilitas yang beragam," kata mereka dalam pernyataan bersama. "Untuk mengambil tantangan bersama di era transisi ini, kedua perusahaan berencana untuk membangun dan mempromosikan kemitraan jangka panjang."
CARSCOOPS