TEMPO.CO, Jakarta - Executive Officer & Vice-COO Nissan Motor Co Ltd yang bertugas memimpin pemulihan perusahaan dari jurang kebangkrutan, Jun Seki, mengundurkan diri beberapa minggu setelah menempati jabatan baru.
Keputusan itu dinilai dapat mengganggu upaya kebangkitan Nissan, di tengah merosotnya angka penjualan dan berbagai skandal yang menimpa perusahaan Jepang tersebut.
Seperti dilansir daei Reuters, Rabu, 25 Desember 2019, Jun Seki, yang sebelumnya merupakan kandidat kuat pada bursa calon CEO Nissan mmengatakan bahwa ia akan menjadi Presiden Nidec Corp. Sebuah perusahaan komponen otomotif dan motor yang berbasis di Kyoto.
Seki kemungkinan akan menempati jabatan barunya pada Januari 2020 mendatang setelah tiga dekade bernaung di bawah bendera Nissan. Termasuk saat dirinya menjadi Kepala Bisnis Nissan di Cina.
“Saya suka Nissan dan merasa sedih meninggalkan pekerjaan yang belum selesai, tapi saya telah berusia 58 tahun. Jadi itu adalah tawaran yang tidak bisa saya tolak. Mungkin ini adalah kesempatan terakhir saya untuk memimpin sebuah perusahaan," ujar Seki.
"Jadi ini bukan tentang uang, bahkan saya akan menerima pukulan finansial karena Nissan telah membayar saya dengan baik," lanjut dia.
Semantara itu pihak Nissan dan Nidec menolak berkomentar mengenai persoalan ini. Kepergian Seki telah menambah rentetan skandal kepemimpinan Nissan.
Seperti diketahui, sebelumnya, Nissan juga ditimpa musibah dengan mundurnya Carlos Ghosn, atas tuduhan pelanggaran keuangan. Begitu juga pengunduran diri mantan CEO, Hiroto Saikawa pada bulan September lalu.