TEMPO.CO, Bandung - Respons publik terhadap Mazda CX-8 dan CX-9 diklaim cukup menjanjikan. Sayangnya kedua jagoan Mazda di segmen Large SUV itu disebut terkendala pasokan dari Jepang.
"Respons CX-8 juga lumayan, hanya saja ada kendala soal suplai mirip dengan CX-9," kata Head of Public Relations & Media Communications PT Eurokars Motor Indonesia, Fedy Dwi Parileksono di sela-sela kegiatan Test Drive Mazda CX-30 di Bandung, Selasa, 25 Februari 2020.
Kendala itu, kata Fedy disebabkan oleh suplai dari Jepang yang tersendat. Alasannya, soal kuota yang terbilang minim jika dibandingkan dengan jumlah permintaan dari kedua model tersebut.
"Total kuota pertahunnya saya lupa, yang jelas Indonesia masih sedikit," ucapnya.
Meski begitu, Fedy menegaskan bahwa pemesan Mazda CX-8 dan Mazdaa CX-9 tidak akan terlalu lama menunggu. Indennya kata dia tidak akan lebih dari satu bulan alias dalam batasan aman. "Hitungannya masih bulanan lah," ujarnya.
Merujuk data wholesales dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo pada tahun 2019. Mazda CX-8 yang baru memulai pengiriman per November 2019 baru mencapai 63 unit. Sementara Mazda CX-9 memimpin di segmen Large SUV dengan torehan 510 unit.
Adapun kompetitor kedua model ini di segmen Large SUV sesuai klasifikasi Gaikindo. Di antaranya Hyundai Santa Fe dengan 471 unit, Volkswagen Tiguan Allspace sebanyak 60 unit, dan Peugeot 5008 dengan 52 unit wholesales atau pengiriman unit dari gudang ke dealer.