TEMPO.CO, Beijing - Pemimpin Raksasa otomotif Cina, Geely, Li Shufu, mengatakan tengah menjajaki kemungkinan kerja sama yang lebih dalam dengan produsen mobil mewah asal Jerman, Daimler AG, Reuters, Jumat, 22 Mei 2020.
Geely memiliki 9,69 persen saham di Daimler yang berbasis di Stuttgart pada tahun 2018. Kedua perusahaan membentuk usaha patungan di Cina untuk membangun mobil listrik pintar dan usaha mobil premium yang terpisah. Mereka juga berinvestasi di Volocopter, perusahaan taksi terbang.
Geely juga akan meluncurkan beberapa produk dan layanan baru ke pasar kami di seluruh dunia tahun ini, kata Li dalam sebuah pernyataan kepada Reuters. Rencana lain Geely adalah meluncurkan mobil Lynk & Co di Eropa tahun ini.
Li juga mengatakan pasar mobil Cina kembali ke normal dan gangguan rantai pasokan global karena pandemi virus corona baru (Covid-19) yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.