TEMPO.CO, Jakarta - Kematian akibat kecelakaan mobil atau kendaran bermotor lainnya melonjak sebesar 23,5 persen pada Mei 2020 di Amerika Serikat saat pandemi Covid-19.
Kecelakaan mobil kerap terjadi akibat pengemudi menginjak gas terlalu dalam dan lengah di jalanan yang sepi. Petugas juga jarang di jalanan sebab menghindari penularan virus Corona.
Dari laporan nbcnews.com pada Juli lali, laporan National Security Council (NSC) AS atau Dewan Keamanan Nasional menunjukkan bahwa data pada Mei itu adalah bulan ketiga lonjakan kematian akibat kecelakaan mobil.
Ternyata lockdown pandemi Covid-19 tak membuat kematian di jalan raya berkurang.
"Pada saat negara seharusnya meraup keuntungan keselamatan dari lalu lintas yang lebih sedikit, jalan-jalan justru menjadi lebih berisiko. Membalikkan keselamatan lalu lintas yang dibuat selama beberapa tahun terakhir," kata NSC dalam sebuah pernyataan.
Data NSC juga mengungkap bahwa pada Mei 2020, setiap 100 juta mil perjalanan tingkat kematian naik menjadi 1,47 dibandingkan dengan 1,19 pada 2019.
“Kami seharusnya melakukannya (mengurangi tingkat kematian di jalan raya) dengan lebih baik, dan kami harus melakukannya dengan lebih baik,” kata Pam Shadel, Direktur Senior Governors Highway Safety Association.
Berbagai faktor berkontribusi pada peningkatan kematian di jalan raya selama pandemi Covid-19. Tapi bisa jadi disumbang penurunan kualitas penegakan hukum.
"Kami mengurangi giliran kerja kami dan untuk membatasi keterpaparan kami ... ada jeda penuh saat menghentikan (pengendara), kecuali mereka melakukan sesuatu yang sangat mengerikan," ucap Kevin Nowak, Kepala Polisi di Pleasant Ridge, Michigan, AS.
Polisi di seluruh negeri pun berpendapat sama yaitu, "Jangan menepikan siapa pun kecuali Anda harus melakukannya," kata seorang petugas kepada majalah Car and Driver.
Menurut Novak, perhatian petugas tak hanya kepada pengemudi yang ngebut. Tapi lebih kepada pengemudi yang berperilaku buruk lainnya.
Lorraine M. Martin, Presiden dan CEO NSC, meminta pemberi kerja menyadarkan karyawan agar mengemudi lebih berhati-hati.
“Pengusaha dapat membuat perbedaan nyata dalam meningkatkan keselamatan di jalan raya kita, membantu melindungi karyawan mereka, serta pengguna jalan lainnya," ucap Martin.
Kematian di jalan raya AS turun tajam sejak awal 1980 hingga pertengahan dekade terakhir. Namun mulai meningkat lagi setelah itu.
Pihak berwenang menunjuk berbagai faktor yang mempengaruhi lonjakan ekmatian di jalan raya, , termasuk batas kecepatan, masalah mesin, dan kelelahan pengemudi.
Jumlah kematin mulai stabil dan bahkan menurun selama satu atau dua tahun terakhir karena pabrikan mobil menambahkan fitur keselamatan, seperti monitor blind spot dan bantuan perubahan jalur.
Itu sebabnya lonjakan kematian di jalan raya akibat kecelakaan mobil yang terbaru dipandang sebagai kemunduran nyata di AS.
NBCNEWS.COM