TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Motor Corporation bakal menguji baterai solid state terbaru pada salah satu kendaraan prototipe listriknya awal tahun depan. Solid-state merupakan baterai dengan kemampuan yang jauh lebih tinggi dibanding lithium-ion yang kita kenal saat ini.
Menurut laporan Nikkei Asia, 10 Desember 2020, Toyota akan memproduksi dalam jumlah terbatas baterai solid-state ini mulai akhir tahun 2025.
Toyota juga disebut berambisi menjadi produsen pertama yang memasarkan mobil listrik dengan baterai solid-state. Produsen otomotif terkemuka seperti Toyota dan Volkswagen berlomba untuk mengembangkan baterai solid-state yang memiliki kemampuan jauh lebih tinggi dibanding baterai lithium-ion.
Sebelumnya, Toyota berencana memperkenalkan mobil konsep dengan baterai solid-state di Olimpiade Tokyo 2020.
Ketika pesta olahraga empat tahunan itu ditunda karena pandemi virus corona, pengembangan baterai tetap dilanjutkan dan mereka kini disebut mengaplikasikannya pada beberapa mobil konsep.
Keiji Kaita dari Toyota seperti dikutip dari Autonews Europe dan Carscoops saat memperkenalkan prototipe baterai solid state Juli lalu menyampaikan bahwa isi ulang daya hingga kapasitas penuh hanya memerlukan waktu kurang dari 15 menit.
Bandingkan dengan baterai lithium-ion terkini yang digunakan pada kendaraan listrik, rata-rata memerlukan waktu sekitar 30 menit untuk pengisian daya hingga kapasitas 80 persen.
Toyota akan terus mengembangkan baterai ini hingga tenggat waktu produksi pada tahun 2025.
Pemerintah Jepang mengumpulkan dana sekitar 2 triliun yen (setara Rp 270,6 triliun) yang akan mendukung teknologi dekarbonisasi. Pembuat kebijakan akan mempertimbangkan penggunaan dana tersebut untuk memberikan subsidi yang akan mendanai pengembangan baterai baru.