TEMPO.CO, Jakarta - Badan Usaha Milik Daerah PT Gerbang NTB Emas (PT GNE) menargetkan produksi 300 unit motor listrik roda tiga untuk pasar Nusa Tenggara Barat di tahun 2021.
Pengembangan 300 motor listrik roda tiga tersebut melibatkan sejumlah Sekolah Menengah Keguruan (SMK) di NTB dan SMK 1 Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, yang ditunjuk sebagai koordinatornya.
"Kami melihat prospek produk motor listrik ini sangat pesat permintaannya untuk kendaraan pengangkut sampah di desa-desa NTB," ucap Direktur Utama PT GNE Samsul Hadi di Mataram pada Selasa, 22 Desember 2020.
Samsul Hadi mengatakan menjajaki kerjasama dengan UMKM pembuat motor listrik Le-Bui atau Lombok E-Bike Builder yang produknya sudah tembus pasar internasional. Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), pembuat motor listrik Ngebuts, juga digandeng.
Motor listrik Le-Bui atau Lombok E-Bike Builder dibuat oleh putra NTB bernama Gede Sukarmati Jaya.
Menurut dia, motor listrik roda tiga yang diproduksi adalah kelanjutan dari produksi 100 unit motor listrik pada 2020. Motor listrik ini mampu menempuh jarak 100 km per jam dengan tenaga listrik mencapai 3.500 Watt dilengkapi delapan baterai 80 AH.
Pengisian daya baterai mulai kondisi kosong memakan waktu delapan jam.
"Untuk produksi secara massal belum bisa karena terkendala regulasi."
Selain karya siswa SMKN 1 Lingsar, motor listrik juga dibuat oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Wilayah NTB yang bersinergi dengan Dinas Perindustrian NTB.
Keduanya menciptakan "Mbojo Electric Bicycle" (Matric-B), yakni sepeda listrik unik dengan konsep "vintage chopper electric bike."
Matric-B dapat menempuh hingga jarak 60 kilometer dengan berat hanya 35 kilogram dan top speed 45 km/jam.