TEMPO.CO, Jakarta - General Manager Carsome Indonesia Delly Nugraha optimistis jual beli mobil bekas di platformnya pada tahun 2021 akan meningkat meski dibayangi dengan krisis Covid-19. “Kami menyasar pertumbuhan tiga kali lipat untuk tahun ini dibandingkan 2020,” ujar dia dalam konferensi pers virtual, Selasa, 19 Januari 2021.
Delly tidak menyebutkan detail seberapa besar angka pada tahun 2020, juga target tahun ini. Dia hanya menyampaikan “transaksi yang Carsome tutup selama 2020, diharapkan tumbuh tiga kali di tahun 2021,” katanya memperjelas.
Baca juga: Tips Beli Mobil Bekas agar Keuangan Tetap Sehat
Carsome juga membeberkan hasil surveinya yang menunjukkan minat jual beli mobil bekas di Indonesia meningkat di 2021. Dalam survei terhadap 1.005 responden itu, ada 64 persen mengungkapkan minat membeli mobil bekas mulai April 2021.
Periode ini banyak dipilih dengan alasan lebih optimis memiliki pendapatan yang stabil dan anggaran yang cukup, sehingga daya beli mereka akan menguat. “Ini didorong faktor ekonomi dan kebutuhan masyarakat di tengah pandemi,” tutur Delly.
Di sisi lain, keinginan responden menjual mobil juga melonjak. Carsome mencatat minat masyarakat untuk menjual mobil meningkat 52 persen jika dibandingkan dengan periode sebelum PSBB diberlakukan.
Baca: Mobil Bekas Daihatsu Tetap Laris Saat pandemi, Ini Tips Membelinya
Mayoritas responden (29 persen) merasa mulai rentang April-September 2021 adalah momentum tepat untuk menjual mobil. Sehingga, kuartal kedua 2021 menjadi saat yang paling dinanti masyarakat Indonesia, baik untuk membeli mobil maupun menjual mobil.
Menurut Delly, 2021 akan membawa optimisme bagi para pelaku industri mobil bekas sesudah dilanda pandemi Covid-19 sepanjang 2020. Pertimbangan kesehatan dan keamanan mendorong masyarakat mengubah pola perilakunya, yaitu dari menggunakan transportasi umum, beralih ke kendaraan pribadi.
“Dan mobil bekas menawarkan solusi mobilitas yang aman, nyaman, dan terjangkau. Ini dapat menjadi momentum yang baik bagi industri mobil bekas,” tutur Delly.